Bulan ramadan membawa berkah bagi penjual lemang di kawasan simpang Jalan Poros, Kecamatan Tebing Tinggi, Kabupaten Empat Lawang.
Salah satunya yakni Merli, dia mengatakan, pada hari biasa lemang buatannya hanya habis sekitar 20 ruas bambu. Sedangkan bulan ramadan bisa 40 ruas bambu bahkan bisa habis 50 ruas.
Kudapan yang dimasak di dalam bambu ini memang enak disajikan saat berbuka puasa. Tak sedikit pelanggan yang memesan untuk menu berbuka puasa bersama.
"Kalau ada yang pesan untuk buka puasa bersama bisa habis 50 ruas bambu," kata Merli yang sudah 7 tahun berjualan lemang.
Dijelaskannya, lemang ini merupakan makanan khas melayu. Sehingga banyak dijumpai di daerah Sumatera, termasuk di Kabupaten Empat Lawang.
Lemang adalah penganan dari beras ketan yang dimasak dalam seruas bambu, setelah sebelumnya digulung dengan selembar daun pisang. Gulungan daun pisang berisi beras ketan dicampur santan kelapa ini kemudian dimasukkan ke dalam seruas bambu lalu dibakar sampai matang.
Lemang yang dijual Merli ada 2 varian rasa, original dan manis. Kalau yang original bahannya beras ketan dan santan kelapa. Sedangkan lemang manis, yakni beras ketan ditambah pisang.
Kebanyakan pembeli banyak dari warga sekitaran Tebing Tinggi dan para pegawai. Namun saat ramadan ini, biasanya ada yang pesan untuk dijadikan menu berbuka puasa. 
- Sinergi Pusat dan Daerah, Empat Lawang Genjot Produktivitas Pertanian
- Puluhan Laporan Pelanggaran PSU Masuk ke Bawaslu Empat Lawang, ASN dan Kades Jadi Sorotan
- Gantikan Iskandar, Joncik Muhammad Jadi Nahkoda Baru PAN Sumsel
