Inilah Venue Tuan Rumah Putaran Dua Liga 2 Indonesia

Tangkapan layar perubahan tuan rumah Liga 2/repro
Tangkapan layar perubahan tuan rumah Liga 2/repro

PT Liga Indonesia Baru (LIB) dikabarkan telah mengeluarkan keputusan berkaitan dengan tuan rumah putaran kedua Liga 2 2021.


Berbagai venue tuan rumah pun bocor ke beberapa grup whatsapp wartawan. Salah satunya tentang klub yang ditunjuk sebagai host.

Dari bocoran yang beredar, PSPS Riau (Stadion Kaharudin Nasution) bakal menjadi tuan rumah Grup A setelah sebelumnya Sriwijaya FC (Stadion Jakabaring).

Kemudian Rans Cilegon FC giliran menjadi tuan rumah Grup B menggantikan Dewa United. Namun lokasi venue tak mengalami perubahan dibanding putaran pertama yakni Stadion Madya Senayan, Jakarta.

Lalu Persiba Balikpapan (Stadion Batakan) juga menggantikan Kalteng Putra (Stadion Tuah Pahoe) sebagai host Grup D.

Uniknya, Grup C tidak mengalami perubahan alias tetap dimainkan di Stadion Manahan dengan Persis Solo sebagai tuan rumah.

Manajer Sriwijaya FC Hendrianysah mengatakan pihaknya siap mengikuti apapaun keputusan yang telah ditetapkan. Meski Gelora Sriwijaya Jakabaring tidak terpilih lagi namun dirinya optimis tim Laskar Wong Kito tetap dengan performa terbaik dalam mengarungi kompetisi Liga 2. 

"Apakah masih Palembang, ataukah Pekanbaru atau Medan. Apapun hasil rapatnya kita siap ikuti. Kita tetap otptimis tim tetap dalam top performa meskipun berpindah tempat," katanya. 

Hanya saja dia mengatakan keuntungannya lebih efisien bagi Sriwijaya FC jika Gelora Sriwiaya terpilih lagi. "Keuntungannya tentu lebih efisien, pemain lebih familiar dengan lapangan," ungkap Hendriansyah.

Hal senada juga diungkapkan Manajer Muba Babel United, Achmad Haris mengatakan pihaknya siap mengikuti aturan yang ditetapkan. "Bagi kami tidak masalah tinggal bagaimana kami mepersiapkan tim saja," tegasnya. 

Sementara itu, Direktur Operasional PT Liga Indonesia Baru, Sudjarno menegaskan jika sejak penentuan tuan rumah putaran pertama sudah disampaikan bahwa sangat flexibel dan dinamis sesuai perkembangan situasi PPKM.

"Selain itu ada pertimbangan teknis dan non teknis, kesiapan infrastruktur dan tentu untuk menjaga fair play dan integrity kompetisi," tegasnya.