Sejumlah wilayah di Sumsel mengalami kelangkaan gas elpiji tabung 3 kilogram. Meskipun tersedia, harga gas tabung melon tersebut dua kali lipat dari biasanya.
- Pemprov Sumsel Siapkan BKBK, Muratara Usulkan Sejumlah Proyek Prioritas
- Teror Ular Kobra di Desa Celikah OKI, Dua Warga Tewas Dipatuk
- Presiden Prabowo Tanam Padi Serentak di Sumsel, Dorong Swasembada hingga Jadi Lumbung Pangan Dunia
Baca Juga
Kepala Dinas Perdagangan Provinsi Sumatera Selatan, Ahmad Rizali, mengatakan, adanya kelangkaan gas elpiji 3 Kg di Sumsel disebabkan distribusi yang salah sasaran. Hal itu mengakibatkan masyarakat kesulitan untuk mendapatkan gas subsidi dari Pemerintah tersebut.
“Rupanya masalahnya banyak ditingkat pengecer,” ujarnya, Selasa (5/10).
Menurut Rizali, ditemukan beberapa pangkalan atau pengecer yang telah bekerjasama dengan pengusaha rumah makan atau restoran. Sehingga, pendistribusian gas elpiji 3 Kg menjadi tidak tepat sasaran.
“Sehingga stok yang seharusnya untuk masyarakat, ini malah tersalurkan ke rumah-rumah makan atau restoran, karena telah dipesan,” kata dia.
Untuk mengatasi kelangkaan gas elpiji 3 Kg tersebut, pihaknya segera berkoordinasi dengan pihak terkait guna dilakukan penambahan stok. “Untuk sementara kita minta penambahan stok dulu. Salah distribusi ini bukan di agen ya, tapi di pangkalan atau pengecer,” ungkapnya.
Bukan hanya itu, kata dia, pihaknya pula akan melakukan penertiban bekerjasama dengan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral, Kementerian Perdagangan RI, serta Pihak MOR Pertamina. “Hal ini agar gas yang diberikan itu sesuai dengan kuota dan tidak salah sasaran,” pungkasnya.
- Pemprov Sumsel Siapkan BKBK, Muratara Usulkan Sejumlah Proyek Prioritas
- Teror Ular Kobra di Desa Celikah OKI, Dua Warga Tewas Dipatuk
- Presiden Prabowo Tanam Padi Serentak di Sumsel, Dorong Swasembada hingga Jadi Lumbung Pangan Dunia