Indonesia Mampu Jadi Peluang Investasi Bagi Uni Eropa

Menkominfo, Johnny G.Plate (kanan) dan Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia H.E. Vincent Piket (kiri). (Kominfo/rmolsumsel.id)
Menkominfo, Johnny G.Plate (kanan) dan Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia H.E. Vincent Piket (kiri). (Kominfo/rmolsumsel.id)

Indonesia dinilai mampu menjadi peluang investasi bagi Uni Eropa. Pasalnya, Indonesia merupakan pasar yang sangat besar dengan jumlah penduduk yang banyak dan daya beli yang tinggi.


Demikian terungkap dalam kunjungan Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia HE Vincent Piket, di Kantor Kementerian Kominfo, Jakarta Pusat, Selasa (7/6).

“Indonesia pasar yang besar dengan sekitar 272 juta penduduk dan merupakan bagian dari pasar ASEAN yang memiliki 600 juta penduduk. Uni Eropa pun demikian, dengan pasar 400 lebih juta penduduk dan daya beli yang tinggi," kata Menteri Kominfo dan Informatika, Johnny G Plate dikutip dari keterangan resminya.

Dengan jumlah pasar yang besar, Menkominfo menilai kerja sama antara Indonesia dan Uni Eropa ini perlu terus ditingkatkan dari waktu ke waktu. “Apalagi saat pandemi Covid-19 sudah menjadi lebih landai, justru kita harapkan ini bisa ditingkatkan,” ungkapnya.

Menurut Menteri Johnny, investasi dari Uni Eropa di Indonesia dapat terwujud dengan beberapa prasyarat yang menjadi acuan pelaksanan regulasi yang berlaku di Indonesia.

“Barangkali yang menjadi kendala bagi Uni Eropa, yang bisa kita selesaikan atau menjadi prasyarat yang harus kita jelaskan yakni terkait dengan parameter-parameter menyangkut legislasi aturan mengenai data pribadi,” ujarnya.

Menkominfo menyatakan pengaturan di Uni Eropa cenderung sama dengan Indonesia. Menurutnya, kesamaan aturan yang berlaku di Indonesia dan Uni Eropa akan berpeluang sebagai payung hukum meningkatkan kerjasama ekonomi di bidang digital Indonesia.

"Sama dan senafas dengan Indonesia, aturan-aturannya sejalan dengan Uni Eropa, yang memungkinkan sebagai payung hukum meningkatkan kerjasama ekonomi di bidang digital Indonesia," pungkasnya.