Pemerintah India mendapatkan kecaman karena dinilai telah melakukan diskriminasi dan kekejaman terhadap Muslim yang melakukan aksi unjuk rasa.
- India Kirimkan Bantuan Kemanusiaan ke Honduras dan Irak
- India Jadi Salah Satu Pusat Startup Dunia, 73 Ribu Startup Dipimpin Wanita
- Aksi Mogok Pekerja Samsung Bergemuruh di India, Saham Anjlok hingga Tiga Persen
Baca Juga
Pekan lalu, aksi demonstrasi besar-besaran terjadi di India setelah dua pejabat partai Bharatiya Janata Party (BJP) mengeluarkan komentar penghinaan terhadap Nabi Muhammad.
Selama aksi protes, dua demonstran dilaporkan tewas. Sementara ratusan lainnya ditangkap. Di media sosial muncul berbagai rekaman yang menunjukkan buldoser menghancurkan rumah para demonstran yang ditangkap.
Pada Selasa (15/6), Amnesty International mengeluarkan kecaman dan mendesak agar pemerintah menghentikan tindakan keras terhadap demonstran Muslim.
"Menindak para pengunjuk rasa dengan penggunaan kekuatan yang berlebihan, penahanan sewenang-wenang dan penghancuran rumah hukuman merupakan pelanggaran total terhadap komitmen India di bawah hukum hak asasi manusia internasional," ujar Aakar Patel dari Amnesty International, seperti dimuat Al Arabiya.
Kelompok HAM itu juga menuntut agar para pengunjuk rasa yang ditahan untuk segera dibebaskan tanpa syarat.
Sejak berkuasa secara nasional pada tahun 2014, BJP yang digawangi Perdana Menteri Narendra Modi telah dituduh memperjuangkan kebijakan diskriminatif terhadap umat Islam.
- India Kirimkan Bantuan Kemanusiaan ke Honduras dan Irak
- India Jadi Salah Satu Pusat Startup Dunia, 73 Ribu Startup Dipimpin Wanita
- Aksi Mogok Pekerja Samsung Bergemuruh di India, Saham Anjlok hingga Tiga Persen