Imbas Listrik Kota Palembang Padam, Kereta LRT Sempat Berhenti Tengah Jalan, Puluhan Penumpang Jalan Kaki ke Stasiun

ilustrasi LRT Sumsel (istimewa/rmolsumsel.id)
ilustrasi LRT Sumsel (istimewa/rmolsumsel.id)

Gangguan listrik yang melanda Kota Palembang, Senin malam (4/7) ternyata berimbas terhadap operasional kereta Light Rail Transit (LRT) Sumsel. Sebanyak enam trainset LRT Sumsel sempat berhenti di tengah jalur saat sedang berjalan. Beruntung, kejadian tersebut tidak sampai menimbulkan insiden serius. 


Hanya saja, sejumlah penumpang harus berjalan kaki cukup jauh lantaran kereta yang ditumpanginya berhenti di jalur pertengahan stasiun. 

Balai Pengelola Kereta Api Ringan Sumatera Selatan (BPKARSS), Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Dedik Tri Istiantara mengatakan, saat terjadi pemadaman, terdapat 6 (enam) rangkaian kereta LRT Sumsel yang sedang beroperasi. Masing-masing rangkaian kereta LRT Sumsel tersebut tersebar di beberapa titik. Diantaranya, dua rangkaian kereta P80 dan P81 berada di petak jalan antara Stasiun Asrama Haji dan Stasiun Bandara. Lalu, dua rangkaian kereta P78 dan P83 berada di petak jalan Stasiun Demang (Berjarak + 150 Meter), dan dua rangkaian kereta P76 dan P85 berada di Stasiun Polresta.

"Beberapa kereta ada yang berhenti di tengah jalur antara dua stasiun. Tapi ada juga yang sedang berada di stasiun untuk  mengangkut penumpang," kata Dedik dalam keterangan resminya, Selasa (5/7). 

Dia mengatakan, apabila terjadi gangguan terhadap pasokan listrik pada LRT Sumsel (Mati listrik), maka LRT Sumsel sudah memiliki SOP yang dibutuhkan untuk menjaga keselamatan saat evakuasi penumpang sebagai upaya memitigasi potensi bencana maupun gangguan operasional.

"Oleh sebab itu saat kendala operasional berlangsung, petugas kami dengan sigap langsung menjalankan Standar Operasional Prosedur (SOP) untuk keperluan evakuasi penumpang," tutur Dedik. 

Skema evakuasi yang dimaksud oleh Dedik adalah dengan membantu penumpang turun dari rangkaian kereta serta diarahkan oleh petugas berjalanan kaki menggunakan jalur evakuasi menuju stasiun terdekat. "Semua dijalankan dengan baik dan penumpang berhasil dievakuasi dengan selamat," tuturnya. 

Dedik menjelaskan, saat ini BPKARSS terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk mengupayakan langkah-langkah antisipasi agar kejadian serupa tidak terjadi kembali. "Permohonan maaf kami sampaikan kepada seluruh masyarakat pengguna jasa angkutan LRT Sumsel atas ketidaknyamanan yang dirasakan akibat dari kondisi tersebut," tandasnya.