Soimah, ibu kandung dari AM (17) santri Pondok Modern Pesantren Darussalam Gontor meminta proses hukum terhadap pelaku yang menyebabkan korban tewas untuk tetap dilanjutkan.
- Ibu Santri Gontor yang Tewas Dianiaya Akan Didampingi Tim Psikolog
- Usai Tetapkan Dua Tersangka Kasus Penganiayaan Santri Gontor, Ibu Korban Ingin Bertemu Pelaku
- Tujuan Mulia AM Santri Gontor Sebelum Meninggal Dianiaya, Ingin Coba Perbaiki Sistem Pendidikan di Ponpes
Baca Juga
Soimah mengatakan, kedatangan pimpinan pondok pesantren Gontor pada Jumat (9/9) kemarin hanya bertujuan untuk melakukan ziarah dan mengunjungi makam AM. Mereka pun menerima kunjungan itu karena adanya rasa belasungkawa dari pihak ponpes.
“Tujuan mereka mengunjungi saya dan keluarga dapat saya maknai adalah suatu bentuk tindakan yang nyata kepada keluarga kami yaitu untuk menghibur dan mengucapkan Belasungkawa agar keluarga kami bersabar dalam menghadapi cobaan yang sedang kami alami,”kata Soimah, Sabtu (10/9/2022).
Menurut Soimah, meski sudah dikunjungi oleh pimpinan Ponpes Gontor, ia masih menginginkan proses hukum atas kematian anaknya yang kini sedang berajalan di Polres Ponorogo untuk tetap dilanjutkan. Termasuk soal adanya indikasi yang mencoba menuntupi kasus kematian AM.
“Bahwa dikarenakan masalah ini sudah memasuki ranah hukum,maka saya tetap akan melanjutkan proses hukum tersebut untuk menuntut keadilan yang sesungguhnya untuk anak saya,”ujarnya.
Soimah pun menekankan agar pihak yang ikut terlibat dalam percobaan mengilangkan barang bukti agar juga ikut ditindak lanjuti oleh penyidik Polres Ponorogo.
“Begitupun kepada pihak-pihak yang terlibat yang mencoba menghilangkan bukti-bukti, menutup-nutupi atas peristiwa penganiayaan terhadap anak saya, sehingga anak saya harus menjalani otopsi,ekshumasi dan saya sebagai seorang ibu untuk menyetujui proses otopsi, ekshumasi tersebut benar-benar sangat membuat batin saya terguncang,”ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, pimpinan Pondok Modern Pesantren Darussalam Gontor KH M Akrim Mariyat datang ke Tempat Pemakaman Umum (TPU) Sungai Selayur, Kecamatan Kalidoni, Palembang untuk berziarah ke makam AM (17) santri mereka yang tewas lantaran diduga menjadi korban kekerasan, Jumat (9/9/2022).
KH M Akrim Mariyat datang bersama para anggotanya yang lain didampingi oleh Rusdi (47) yang merupakan ayah kandung dari AM.
Setelah itu, ia bersama para anggotanya pun berdoa di atas makam AM dan dilanjutkan takziah di rumah duka.
Menurut M Akrim, mereka datang ke Palembang dalam rangka takziah dan sengaja untuk menemui keluarga AM. Sebab, AM merupakan alumni di pondok pesantren gontor .
“Korban adalah alumni kita, murid kita dan wafat di ponpes Gontor,”kata Akrim usai ziarah.
- AXA Mandiri Resmikan Kantor dan Customer Care Centre Baru di Palembang
- Polisi Gelar Olah TKP Kasus Penganiayaan Wanita di Palembang, Korban Sebut Sudah Sering Dapat Ancaman Pelaku
- Tak Perlu Antre! Perpanjang SIM di Palembang Bisa Online Lewat Aplikasi SINAR