Kota Palembang, hari ini (17/6), merayakan hari ulang tahun (HUT) ke- 1338. Hanya saja, penentuan tanggal HUT Kota Palembang menimbulkan kontradiksi. Khususnya di kalangan sejarawan. Mereka menilai seharusnya hari lahirnya Kota Palembang tepat pada tanggal 16 Juni. Sesuai yang tertuang dalam Prasasti Kedukan Bukit.
- AXA Mandiri Resmikan Kantor dan Customer Care Centre Baru di Palembang
- Polisi Gelar Olah TKP Kasus Penganiayaan Wanita di Palembang, Korban Sebut Sudah Sering Dapat Ancaman Pelaku
- Tak Perlu Antre! Perpanjang SIM di Palembang Bisa Online Lewat Aplikasi SINAR
Baca Juga
Terkait hal itu, Wali Kota Palembang, Harnojoyo angkat bicara. Tanggal kelahiran 17 Juni ini menurutnya sudah berdasarkan kesepakatan tokoh masyarakat dan Wali Kota terdahulu.
“Ini sudah jadi kesepakatan dahulu. Jadi kita tidak perlu mempermasalahkannya,” katanya..
Yang terpenting saat ini yaitu bagaimana di momentum Hari Jadi Kota Palembang ini dijadikan introspeksi apa yang dilakukan dan yang telah dirasakan oleh masyarakat.
Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang juga melakukan evaluasi apa yang telah dikerjakan hingga saat ini. Jika memang kurang baik maka tentu akan dievaluasi. Namun, bilamana sudah baik maka akan tetap dilanjutkan dan ditingkatkan.
“Mudah-mudahan apa yang menjadi upaya kami selama ini akan bermanfaat,” tutupnya.
Sebelumnya, Sejarawan Sumsel, Syarifudin Yusuf menilai tanggal 17 Juni sebagai Hari Jadi Kota Palembang dinilai kurang tepat. Pasalnya, berdasarkan Prasasti Kedukan Bukit tertera tanggal 16 Juni 682 Masehi. Bukan, 17 Juni. Bahkan, dia mengaku masih memegang risalah rapat penentuan tanggal hari jadi Kota Palembang tersebut.
- AXA Mandiri Resmikan Kantor dan Customer Care Centre Baru di Palembang
- Polisi Gelar Olah TKP Kasus Penganiayaan Wanita di Palembang, Korban Sebut Sudah Sering Dapat Ancaman Pelaku
- Tak Perlu Antre! Perpanjang SIM di Palembang Bisa Online Lewat Aplikasi SINAR