Tantangan yang dihadapi insan pers Indonesia pada era disrupsi digital sekarang ini, diharapkan Presiden Joko Widodo, tak menutup potensi pengembangan media informasi dalam negeri.
- Ketua Umum JMSI Terima Press Card Number One
- Peringati HPN 2024, PWI Pusat Bagikan Bahan Pangan di Muara Angke
- Bupati PALI dan Jurnalis Rayakan Hari Pers Nasional dengan Mancing Gembira Bersama
Baca Juga
Menurut Jokowi, pers Indonesia harus mampu memperbaiki kelemahan yang ada agar tidak terjebak pada zona nyaman.
"Hasilkan karya-karya jurnalistik berkualitas, lebih cepat, akurat, dan tidak terjebak pada sikap pragmatis yang menggerus integritas kita," ujar Jokowi secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, dalam Puncak Peringatan HPN 2022 yang digelar di Kendari, Sulawesi Tenggara, Rabu (9/2).
Jokowi juga meminta perusahaan pers Indonesia untuk segera melakukan transformasi dan inovasi digital.
Sebab, di era disrupsi digital saat ini, banyak konten informasi yang hanya mengejar clickbait di berbagai kanal dan platform digital. Hal ini berpotensi menimbulkan kebingungan dan perpecahan di masyarakat.
"Ekosistem industri pers harus terus ditata, iklim yang lebih seimbang harus terus diciptakan. Perusahaan platform asing harus ditata, harus diatur, agar semakin baik tata kelola," demikian Jokowi.
- Banyak Laporan Dugaan Korupsi Keluarga Jokowi Sudah Masuk KPK
- Setop Anggaran IKN, Prabowo Tunjukkan Taji ke Jokowi
- Jokowi Tak Bisa Kendalikan Pilpres 2029 Usai MK Hapus Presidential Threshold