Hindari Meluasnya Amukan Gajah Liar di Mekakau Ilir, Bupati Dukung Percepatan Translokasi

Bupati OKU Selatan Popo Ali Martopo saat membahas penanganan gajah liar bersama BKSDA Sumsel. (Diskominfo OKU Selatan/rmolsumsel.id)
Bupati OKU Selatan Popo Ali Martopo saat membahas penanganan gajah liar bersama BKSDA Sumsel. (Diskominfo OKU Selatan/rmolsumsel.id)

Warga di Kecamatan Mekakau Ilir, Kabupaten OKU Selatan sering menjadi korban amukan kawanan gajah liar. Meminimalisir konflik gajah dengan manusia, Bupati Popo Ali Martopo mendorong percepatan translokasi kawanan gajah liar tersebut.


Camat Mekakau Ilir, Waliman menyampaikan, laporan yang diterima dari kepala desa dan masyarakat bahwa sudah banyak aset warga berupa sawah, tanaman pinang, pisang, jagung, kopi, tanam tumbuh lainnya, gubuk-gubuk warga di perkebunan yang terkena dampak amukan gajah liar.

“Harapan masyarakat agar Pemerintah Kabupaten OKU Selatan segera mencari solusi agar kebun masyarakat tidak menjadi sasaran amukan gajah. Translokasi atau evakuasi gajah Sumatera yang merupakan salah satu hewan yang dilindungi ini sangat kami harapkan segera ditindaklanjuti untuk meminimalisir konflik antara gajah dan manusia,” ujar Waliman saat mendampingi Bupati menerima pejabat Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Selatan, Selasa (10/5).

Bupati OKU Selatan, Popo Ali Martopo mengatakan, Pemkab prihatin atas amukan gajah yang merusak aset warga. Di sisi lain gajah merupakan hewan dilindungi sehingga harus dilestarikan. Untuk itu, Pemkab akan bersinergi bersama BKSDA Sumsel dalam menangani persoalan gajah liar ini.

“Pemkab OKU Selatan bersama jajaran akan secepatnya menyikapi persoalan ini serta segera menyiapkan seluruh persiapan terkait pemindahan gajah tersebut. Kami juga mendukung penuh terkait mekanisme di antaranya anggaran dan yang lainnya, sehingga permasalahan ini cepat terselesaikan demi kepentingan dan keselamatan masyarakat,” kata Popo.

Perwakilan BKSDA Sumatera Selatan, Herman menyampaikan, penanganan gajah liar di OKU Selatan ini menjadi salah satu prioritas pihaknya. Proses penangkapan, evakuasi dan pemindahan yang sudah pernah dilakukan tahun lalu akan diupayakan lagi saat ini.

“Permasalahan terkait gajah liar ini bersama Pemerintah OKU Selatan diperkirakan bulan Juli sudah terselesaikan. Kami akan segera menyusun mekanisme dan teknis operasional secepatnya,” ucap Herman.