Heboh, Warga Muara Enim Asyik Mancing di Jalan Rusak

Video warga mancing ikan di jalan yang rusak di kawasan Tebat Rumung, Semendo Darat Tengah (SDT) Muara Enim. (TANGKAPAN LAYAR)
Video warga mancing ikan di jalan yang rusak di kawasan Tebat Rumung, Semendo Darat Tengah (SDT) Muara Enim. (TANGKAPAN LAYAR)

Akses jalan kawasan Tebat Rumung Desa Tebing Abang yang menghubungkan Desa Sri Tanjung dengan Batu Surau, Kecamatan Semendo Darat Tengah (SDT), Kabupaten Muara Enim, terus dikeluhkan masyarakat.


Pasalnya, meski Bumi Serasan Sekundang ini telah lima kali pergantian Bupati. Namun jalan penghubung antar desa yang lokasinya tidak jauh sekolah SMPN 4 Kecamatan Semendo Darat Tengah tak kunjung diperbaiki oleh pemerintah. 

Masyarakat menjadi geram, kemudian viral video warga sekitar menjadikan kubangan jalan yang digenangi air dengan kedalaman yang tidak kurang dari 50 centimeter tersebut seolah menjadi arena wisata pemancingan.

Dalam video yang berdurasi sekitar 1 menit 38 detik tersebut tampak dua orang warga yang mempraktikan kegiatan memancing ikan lengkap dengan 2 ekor ikan masnya, diiringi narasi kekecewaan terhadap pemerintah dan Bupati Kabupaten Muara Enim, yang seolah tidak peduli dengan jalan rusak yang telah bertahun-tahun dan jadi kubangan tersebut.

"Begitulah keadaan jalan menuju desa kami, bagaimana caranya pemerintah akan membendung air mata masyarakat kalau keadaan terus-terusan dirugikan dengan dalih janji-janji program yang tak kunjung berpihak," ujar Nurul Hudi salah satu tokoh masyarakat semendo, Selasa (2/5).

Dikatakan Nurul, kenapa selama ini, jalan tersebut masih saja begitu, belum ada perubahan, Gubernur pun sudah sampai ke desa kami Semendo, tapi apa yang mereka lakukan, tidak ada tindakan atau kerja yang nyata terhadap keluhan masyarakat.

"Saya heran seperti jalan viral di Lampung itu, sepertinya tidak butuh banyak program atau perencanaan, begitu viral langsung bangun, lah kenapa Muara Enim ini lambat sekali, kebanyakan alasan, jangan sampai rakyat melepaskan diri dari kepercayaannya terhadap janji-janji pemerintah," ujar Nurul.

Kalau begini kenyataannya, percuma saja Muara Enim kedatangan banyak orang hebat, tidak kurang sudah 5 Bupati memimpin daerah ini, tapi jalan yang tidak seberapa panjang ini tidak terselesaikan, apalagi pembangunan yang nilainya lebih dari itu.

"Saya harap ada perhatian serius dari pemerintah, ini hajat orang banyak," ujar Nurul.

Terpisah Plt Bupati Muara Enim, Ahmad Usmarwi Kaffah mengaku telah mengingatkan kepada jajarannya untuk melakukan pembangunan secara adil dan merata.

Sehingga, beberapa pekan terakhir ia secara masif merapatkan barisan dengan para jajaran, untuk merencanakan pembangunan baik di akhir tahun dan awal tahun depan sehingga betul-betul terwujud pembangunan, sistemik, holistik dan terpadu.

Sehingga nantinya,diharapkan situasi yang terjadi seperti di Kecamatan Semendo tadi bisa berkurang, 

"yang saya sesalkan kenapa bertahun-tahun ke belakang kemarin, pembangunan itu tidak tersistem tidak berkaitan satu sama lain," ujarnya.

Dirinya juga menyesalkan infrastruktur bukan hanya masalah akses jalan, tetapi juga untuk pertumbuhan ekonomi  untuk kesejahteraan dan daya saing daerah, sebagaimana sesuai dengan visi.

"Namun juga, untuk melakukan itu semua diperlukan kerja keras, berpikir, saya mengajak jajaran saya sudah luar biasa mengajak jajaran untuk bekerja keras, cuma mungkin hasilnya belum terlihat selama 2 atau 3 bulan terakhir ini. seperti Jagung, hasilnya mungkin kelihatan di akhir tahun, mungkin di tahun depan itulah sebuah keniscayaan di dalam kehidupan," terang Kaffah.

Disinggung mengenai kinerja PUPR kabupaten Muara Enim, dirinya berpendapat bahwa PU sudah bekerja keras untuk infrastruktur.

"Jangan karena disini secara politik menang kepala daerahnya lantas itu bagus, kemudian kalau kalah lantas itu tidak bagus, harus adil. Karena bagaimana pun kita disumpah untuk seadil-adilnya, bagi bangsa dan negara," pungkasnya.