Heboh Fenomena Aphelion, Kota Palembang Mendadak Mendung dan Dingin. Ini Penjelasan BMKG

Warga Kota Palembang, Rabu (14/7) sore, tengah memperhatikan cuaca sore di kediaman mereka, yang tampak mendung dan dingin. (sidratul muntaha/rmolsumsel.id)
Warga Kota Palembang, Rabu (14/7) sore, tengah memperhatikan cuaca sore di kediaman mereka, yang tampak mendung dan dingin. (sidratul muntaha/rmolsumsel.id)

Tiga hari terakhir Kota Palembang mulai diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi. Selain itu, kondisi udara di Palembang juga terasa lebih dingin ketimbang biasanya. Seperti yang terjadi, Rabu (14/7). Banyak yang mengaitkan kondisi cuaca saat ini dengan fenomena Aphelion.


Fenomena Aphelion sendiri merupakan kondisi dimana letak bumi akan sangat jauh dari matahari. Jarak bumi ke matahari perjalanan 5 menit cahaya atau 90.000.000 kilometer. Selama fenomena aphelion menjadi 152.000.000 kilometer atau lebih jauh 66 persen.

Hanya saja, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut cuaca dingin dan mendung yang melanda wilayah Palembang tidak terkait dengan fenomena tersebut. Faktor dominan cuaca dingin dan mendung lebih disebabkan adanya pergerakan angin dari Australia yang membawa hawa dingin.

“Ada pergerakan angin dari Australia yang menyebabkan cuaca menjadi lebih dingin saat ini,” kata Koordinator Bidang Data dan Informasi Stasiun Klimatologi kelas 1 Palembang, Nandang Pangaribowo saat dibincangi, Rabu (14/7).

Nandang mengatakan, Medden Julian Ascillation (MJO) juga cukup aktif. Sehingga suhu muka laut di wilayah Samudera Hindia meningkat dan menghasilkan awan penghujan yang memenuhi wilayah Indonesia Bagian Barat.

“Hal ini mengakibatkan meningkatnya curah hujan di wilayah Indonesia. Termasuk wilayah Kota Palembang,” kata dia.

Nandang melanjutkan, suhu udara saat ini terpantau normal. Maksimum 30-33 derajat celcius. Pergerakan angin MJO ini, menurut Nandang, merupakan hal yang normal terjadi ketika memasuki musim kemarau.

“Normal saja. Memang terjadi setiap tahun saat musim kemarau,” terangnya.

Terkait dengan Fenomena Aphelion, Nandang ingin menepis pemberitaan ataupun informasi yang tersebar di media sosial. Menurutnya, dari informasi yang beredar, cuaca dingin saat ini disebabkan lantaran fenomena tersebut.

“Itu tidak benar. Memang saat ini sedang terjadi fenomena Aphelion. Tapi pengaruhnya sangat kecil dengan kondisi udara. Tidak seperti yang tersebar di masyarakat,” ungkapnya.

Nandang juga menjelaskan jika fenomena Aphelion umum terjadi setiap tahunnya. “Itu terjadi setiap tahun. Jadi memang sudah pernah dialami sebelum-sebelumnya. Jadi kami harap masyarakat tidak perlu panik,” tandas dia.