Pernyataan Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto terkait “biru” lepas dari koalisi karena sudah mempunyai calon presiden (capres) sendiri merupakan cara-cara berpolitik rendahan.
- Nasdem Tunjuk Umari Supiandi Jadi Ketua Komisi I DPRD Palembang Gantikan Dedi Siprianto
- Legislator Nasdem Yakin Prabowo Bisa Negosiasi Tarif Impor Trump
- Begini Respon Wali Kota Palembang Ratu Dewa Setelah Rival Politiknya Jadi Tersangka Kasus Korupsi
Baca Juga
Jika Hasto mempunyai jiwa kenegarawanan dan menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi, tidak mungkin mengucapkan pernyataan seperti itu. Hal itu seolah mengesankan bahwa Hasto memang tidak suka dengan NasDem dan capresnya yakni Anies Baswedan.
Begitu kata Politisi Partai Nasdem, Bestari Barus dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (13/10).
“Itu merupakan politik rendahan yang sama sekali tidak elegan. Dengan pernyataan ini terlihat kualitas dari Bung Hasto seperti apa,” tegasnya.
Pernyataan-pernyataan Hasto belakangan ini, kata Bestari, seperti menutupi lambannya PDIP dalam mengusung Capres.
Ia mengatakan, kalau memang khawatir terhadap permasalahan bangsa, segera saja deklarasikan capres PDIP yang dinilai mampu mengatasi persoalan bangsa ke depan.
“Jangan malah mencampuri capres dan urusan partai lain,” pungkasnya.
- Sopir Kader PDIP Ungkap Perpindahan Uang Suap KPU Rp400 Juta
- Nasdem Tunjuk Umari Supiandi Jadi Ketua Komisi I DPRD Palembang Gantikan Dedi Siprianto
- Legislator Nasdem Yakin Prabowo Bisa Negosiasi Tarif Impor Trump