Pemandangan tidak biasa tampak saat kunjungan Gubernur Sumsel Herman Deru ke Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 2 Kota Palembang yang terletak di Jalan Demang Lebar Daun, Pakjo Senin (30/8). Orang nomor satu di Bumi Sriwijaya itu mendadak jadi siswa sekolah. Ia mengikuti pelajaran Bahasa Indonesia yang sedang berlangsung di kelas 10 Teknik Kendaraan Ringan (TKR).
- Prof. Yuwono Sebut Sekolah Tatap Muka Bisa Dimulai Tahun Ajaran Baru 2021/2022
- Resmi Dilantik, AGSI Sumsel Siap Tingkatkan Kualitas Pembelajaran Sejarah
- Dewan Pertanyakan Program Sekolah Berkeadilan Gubernur Herman Deru yang Nunggak Bayar Hampir Setahun
Baca Juga
Kelas saat itu tengah diajar salah seorang guru Program Pengalaman Lapangan (PPL) dari salah satu universitas swasta di Palembang. Saat itu, materi yang disampaikan mengenai tata cara pembuatan karya ilmiah.
Tanpa canggung, politisi Partai Nasional Demokrat (Nasdem) itu duduk bersama para siswa di bangku paling belakang. Dengan seksama, Deru mendengarkan materi yang disampaikan oleh guru PPL bernama Lesti tersebut.
Bahkan, ia sempat mengajukan pertanyaan kepada guru tersebut mengenai materi yang disampaikan. Sebelum mengakhiri kunjungannya di kelas tersebut, Deru juga berpesan kepada siswa untuk selalu mematuhi protokol kesehatan.
"Saya minta anak-anak tetap patuhi protokol kesehatan. Gunakan masker, cuci tangan dan jaga jarak. Sebab, jika penyebaran penyakit Covid-19 semakin tinggi, maka kalian terpaksa harus belajar daring lagi," ucapnya.
Deru lalu melanjutkan kunjungannya ke kelas praktek yang berada di gedung lainnya di sekolah itu. Saat itu, guru tengah memberikan materi mengenai cara bersikap terhadap teknisi bengkel yang nantinya bakal menjadi lokasi mereka magang.
Ia lalu menambahkan materi yang disampaikan guru mengenai tata cara atau sopan santun dalam bersikap dengan teknisi yang lebih dahulu bekerja. "Harus sopan dan ramah. Sehingga mereka bisa menurunkan ilmunya kepada kalian," bebernya.
Dibincangi awak media, Deru menyampaikan kunjungannya ke sekolah untuk memantau pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas di sekolah yang ada di Sumsel, khususnya Kota Palembang. Menurutnya, dari kunjungan di dua sekolah yakni SMKN 2 dan SMAN 1 Palembang, pelaksanaan PTM terbatas sudah berlangsung dengan baik.
"Dari kesiapan infrastruktur sudah cukup. Tapi selalu saya ingatkan kepada seluruh siswa, kita sekolah tatap muka ini bukan berarti covid sudah tidak ada, maka harus berhati hati," kata Deru.
Pelaksanaan PTM terbatas ini merupakan keinginan dari sebagian besar masyarakat. Baik orang tua maupun siswa itu sendiri. Bukan semata-mata mengikuti instruksi pemerintah pusat.
Ia juga telah berkoordinasi dengan komite sekolah dan dewan pendidikan. Untuk pelaksanaan di masing-masing sekolah, tetap diserahkan kepada sekolah tersebut. Artinya, untuk mekanisme belajar tatap muka aturannya diserahkan kepada masing-masing sekolah.
"Saya berharap agar dengan belajar tatap muka ini maka siswa tidak ketinggalan dalam ilmu pengetahuan karena sempat satu tahun lebih kita harus belajar daring sehingga praktik-praktik ilmu di sekolah terabaikan," tegasnya.
Sementara itu, Kepala SMKN 2 Kota Palembang, Rafli menjelaskan, persiapan PTM terbatas sebenarnya telah dilakukan jauh hari. Petunjuk teknis pelaksanaannya juga tidak jauh berbeda dengan yang pernah diterapkan sebelumnya. Sehingga dari sisi kesiapan infrastruktur dan sebagainya, sekolah sudah siap.
"Untuk siswa hanya 25 persen dari total kapasitas 36 siswa. Kemudian, untuk tempat cuci tangan dan proses skrining sebelum masuk gerbang sekolah juga sudah ada petugasnya," pungkasnya.
- Anggota DPRD Sumsel Desak Gubernur Alokasikan Lagi Bantuan Stek Kopi untuk Petani
- Gubernur Herman Deru Minta Pembangunan Stasiun Pengendali Banjir di Sungai Buah Dipercepat
- Bupati Ogan Ilir Ajukan Bangubsus Rp55,5 Miliar, Gubernur Sumsel Soroti Infrastruktur Rawa