Naiknya harga telur ayam sejak beberapa waktu belakangan membuat pedagang resah. Sebab, banyak masyarakat di kota Lubuk Linggau, Sumatera Selatan mulai beralih ke daging ayam.
- Aktivitas Pertambangan Sriwijaya Bara Priharum Sebabkan Longsor, Warga Tuntut Ganti Rugi
- Pengurus Masjid di Pagar Alam Siapkan Makan Siang Gratis Untuk Jamaah
- Keluarga Dekatnya Ramai Jadi Caleg PDI, Walikota Pagar Alam Alpian Bantah Ikutan Pindah Partai
Baca Juga
Dian, salah satu pedagang telur ayam di Pasar Inpres Kota Lubuklinggau, mengatakan,saat ini harga telur ayam saat ini sudah menyentuh harga Rp 54 ribu per karpet dari yang semula harga normalnya antara Rp 45 ribu sampai Rp 47 ribu per karpet.
Kenaikan harga telur diakuinya secara berangsur dan terjadi sudah sejak sebulan terakhir.
"Barang dikit, pembeli sepi. Pembeli pilih beli ayam," kata Dian, Senin (29/8).
Menurut Dian, naiknya harga telur ayam membuat pembeli mengurangi untuk mengkonsumsi telur.
Masyarakat lebih memilih untuk membeli daging ayam yang harganya perkilo hanya selisih Rp2.000 dengan telur ayam.
"Pembeli sepi, lebih milih beli ayam ketimbang telur. Harga ayam saka perkilo Rp 32 ribu, sedangkan telur per kilo Rp30 ribu," ujarnya.
Dia mengaku, saat ini mengurangi untuk mengambil telur ayam di agen dalam jumlah banyak. Sebab bila mengambil dengan jumlah banyak, maka modal yang dikeluarkan ikut naik .Saat ini dalam satu pekan, ia hanya mendatangkan 200 karpet dari yang biasanya 500 karpet.
"Harapannya kepada pemerintah kalau bisa harga telur bisa turun. Jadi konsumsi telur meningkat lagi dan permintaan banyak lagi,”harap Dian.
Sementara, Silvia Rossa warga Jalan Tapak Lebar, Kecamatan Lubuklinggau Barat salah satu warga mengaku saat ini ia telah mengurangi untuk mengkonsumsi telur karena terjadi kenaikan yang tinggi.
"Mending beli daging ayam, selisihnya tidak jauh. Kami ni wong kecik dak tahu apo-apo. Tahunyo pengen hargo murah. Itu bae dek,"harapnya.
- Mensos Bantah Lonjakan Harga Telur Disebabkan Penyaluran Bansos
- Harga Telur Naik, Pemkab Pali Segera Gelar Pasar Murah
- Program PKH Jadi Biang Kerok Kenaikan Harga Telur di Sumsel, Begini Penjelasannya