Jumlah tingkat kemiskinan di Indonesia tercatat mencapai 9,03 persen atau 25,22 juta orang pada Maret 2024.
- BTN dan Kemen BUMN Ajak Mahasiswa Lahirkan Inovasi Digital Mortgage
- Menyambut HLN ke-79, PLN Sediakan Sambungan Listrik Gratis di Banyuasin
- BTN Berharap Sinergi dengan REI Wujudkan Seluruh Rakyat Miliki Rumah
Baca Juga
Badan Pusat Statistik (BPS) dalam laporannya mengumumkan bahwa tingkat kemiskinan itu lebih rendah dibandingkan periode yang sama dari tahun sebelumnya.
"Jumlah penduduk miskin mencapai 9,03 persen," kata Plt Sestama BPS Imam Machdi dalam konferensi pers, Senin (1/7).
Dikatakan Imam, tingkat kemiskinan turun 0,33 poin persentase dibandingkan Maret 2023. Artinya, jumlah penduduk miskin turun 0,68 juta orang.
"Persentase penduduk miskin turun 0,33 persen dibandingkan periode Maret 2023," jelasnya.
Sementara itu, garis kemiskinan dilaporkan mencapai 5,90 persen pada Maret 2024. Kondisi ini terutama didorong oleh kenaikan harga komoditas pokok, khususnya makanan yang memberikan andil sebesar 74,4 persen, dan bukan makanan sebesar 25,56 persen.
"Peranan komoditas makanan terhadap garis kemiskinan jauh lebih besar dibandingkan peranan komoditas bukan makanan," lanjut Imam.
Adapun penurunan kemiskinan terhalang disebut oleh beberapa hal, di antaranya harga bahan pokok yang naik sejak setahun terakhir, terutama beras dan cabai.
- Cukup Lolos Grup Piala Asia U-17 2025, Indonesia Bisa Tampil di Piala Dunia
- Sri Mulyani: Moody’s Akui Ekonomi Indonesia Tetap Kuat
- DPR RI Akan Bahas Wacana Relokasi Warga Gaza ke Indonesia