Harga Getah Karet Makin Tak Jelas, Petani di PALI Beralih Tanam Ubi Kayu

Sejumlah petani karet di PALI membabat tanaman karet dan menggantikannya dengan ubi kayu/ist.
Sejumlah petani karet di PALI membabat tanaman karet dan menggantikannya dengan ubi kayu/ist.

Sejumlah petani karet yang ada di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) mulai beralih menanam ubi kayu atau buah-buahan.


Pengalihan penggunaan lahan itu dilakukan lantaran hingga kini harga getah karet gak kunjung membaik yang berujung pada menurunnya perekonomian petani. 

Salah satu petani karet yang beralih menanam ubi kayu yakni Gatot mengatakan, dirinya memiliki kebun karet di wilayah Jerambah Besi di Desa Karta Dewa. Kini, kebun tersebut telah dibabat dan ditanami ubi kayu. 

"Kami beralih tanam ubi kayu karena harga getah tak kunjung membaik. Kalau kami bertahan mengandalkan getah karet, kami tidak bisa memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari," ujar Gatot, Selasa (10/1)

Ditambahkan Gatot, untuk ubi kayu saat ini sudah banyak pabrik yang menampung hasil panen dari petani, sehingga para petani tidak kawatir untuk menjual hasil panennya.

"Sudah ada beberapa pabrik ubi di Sumsel (Sumatera Selatan) ini yang siap menampung, jadi kami tidak khawatir saat tanaman kami siap panen dan harus menjualnya kemana. Tinggal kita harus menjaga kwalitas hasilnya saja," tambahnya. 

Sementara itu, Ahmad Jhoni Plt Kepala Dinas Pertanian Kabupaten PALI mendukung langkah petani yang ingin mengembangkan budidaya tanaman ubi atau jenis tanaman hortikultura. 

"Kita akan dukung petani dalam mengembangkan budidaya tanaman hortikultura, sebagai upaya menyokong program penanggulangan krisis pangan dan inflasi. Pemkab PALI juga tahun 2022 lalu gencar membagikan sejumlah benih tanaman agar masyarakat bisa memanfaatkan benih itu serta ditanam di lahan atau pekarangan dalam meningkatkan perekonomiannya," ungkap Ahmad Jhoni.