Harga BBM Naik, ADO Sumsel Desak Aplikator Kurangi Potongan

Ketua Asosiasi  Driver Online (ADO) DPD Sumsel, Muhammad Asrul Indawan. (Dudy Oskandar/Rmolsumsel.id).
Ketua Asosiasi Driver Online (ADO) DPD Sumsel, Muhammad Asrul Indawan. (Dudy Oskandar/Rmolsumsel.id).

Asosiasi Driver Online (ADO) Sumsel mendesak pihak aplikator untuk mengurangi besaran potongan terhadap para driver. Desakan itu dilakukan mengingat harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang Naik membuat pendapatan para driver turun drastis.


"Jelas terdampak, kawan-kawan ini penghasilannya sudah pasti dari aplikator, saat menjalankan tugas menggunakan kendaraan baik motor dan mobil jelas terdampak," ujar Ketua Asosiasi  Driver Online (ADO) DPD Sumsel, Muhammad Asrul Indawan, Minggu (11/9/2022).

Untuk itulah pihaknua meminta Pemerintah mengambil tindak nyata, selain menaikkan tarif, juga meminta aplikator untuk mengurangi pemotongan keuntungan perusahaan.

"Driver itu telah dipotong 30 persen, belum biaya aplikasinya. Itu memberatkan driver, harapan kita pemotongan itu cukup 10 persen, jangan 30 persen, karena terlalu besar bagi kawan-kawan driver. Mereka bekerja di jalan ini lebih rentan musibah, lebih rentan kejadian yang luar biasa," jelas dia. 

Selama ini, kata dia, pihaknya selalu menunggu keputusan dari pusat. Itu membuat pihaknya tak mampu bergerak menyuarakan aspirasi. 

"Untuk itu kita minta kepada Kemenhub, bagaimana caranya kebijakan untuk menaikkan tarif atas dan tarif bawah ini ada di provinsi. Sehingga kita berusaha menegosiasi dengan aplikator, pemerintah supaya tidak ada yang dirugikan satu sama lain," jelas dia. 

Pihaknya juga menunggu regulasi dari Gubernur Sumsel Herman Deru yang sudah berjanji akan mempelajari perubahan tarif atas dan tarif bawah untuk ojek online di Sumsel .

“Ini sudah ada acuan, Batam sudah berhasil untuk itu, kenapa Sumsel tidak bisa,” kata dia.