Beberapa saat diumumkannya kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) Subsidi jenis Pertalite dan Solar oleh Presiden RI, Joko Widodo, Sabtu (3/9).
- Harga Minyak Dunia Terus Merosot, Muslim Arbi : Pemerintah Harus Segera Menurunkan Harga Minyak
- Dicurhati Driver Online, Ini Respon DPRD Sumsel
- Fahira Idris: Kenaikan Harga BBM Makin Menjauhkan Prinsip Pancasila
Baca Juga
Kondisi di sejumlah SPBU di Kota Palembang, masih relatif normal dan belum terlihat adanya antrean kendaraan yang hendak mengisi BBM.
Seperti pantauan di SPBU Menteng di Jalan Pangeran SW Subekti Kelurahan 26 Ilir, Kecamatan Bukit Kecil Palembang. Antrean kendaraan baik roda dua maupun empat, masih terlihat normal.
Begitu juga di SPBU 24.301.17 dekat rumah mantan Gubernur Sumsel, Alex Noerdin di Jalan Merdeka, Kelurahan Talang Semut, Kecamatan Bukit Kecil Palembang, hanya ada sekitar puluhan sepeda motor dan mobil yang antre hendak mengisi BBM.
Namun, di sisi lain pengumumam kenaikan BBM ini justru dimanfaatkan oleh penjual BBM eceran untuk meraup keuntungan. Seperti yang dilakukan salah satu penjual BBM eceran yang berada persis di pintu masuk SPBU Alex Noerdin
Dia menjual BBM eceran yang semula Rp 15 ribu perbotol air mineral ukuran 1,5 liter, kini dijual dengan harga Rp 17 ribu. Sedangkan yang harga Rp 10 ribu, kini dijual Rp 12 hingga Rp 13 ribu.
“Iya, tadi jam 3 Presiden Joko Widodo menaikan harga BBM. Jadi kami juga ikut manikan harga,” kata pria bertubuh gempal yang enggan menyebutkan namanya.
Terpisah, salah seorang penjual BBM eceran di kawasan Jalan Radial, Iyan, juga mengaku telah menaikan harga dari Rp 13 ribu perbotol ukuran 1,5 liter menjadi Rp 15 ribu, dan yang Rp 10 ribu menjadi Rp 13 ribu.
“Iya om, tadi baru saja naiknya. Tapi ini stok terakhir karena kami belum bisa beli dari SPBU,” ungkapnya.
- Sejak BBM Naik, Sepeda Listrik Jadi Primadona di Muara Enim
- Harga Minyak Dunia Terus Merosot, Muslim Arbi : Pemerintah Harus Segera Menurunkan Harga Minyak
- Dicurhati Driver Online, Ini Respon DPRD Sumsel