Kecelakaan KA kembali terjadi di Sumatera Selatan. Kali ini Kereta Api Batu bara Rangkaian Panjang (KA Babaranjang) tergelincir keluar jalur di perlintasan kereta api menuju Desa Telatang Kecamatan Merapi Barat, Kabupaten Lahat, tepatnya di IUP PT Bara Alam Utama (BAU), Sabtu (20/11) sekitar pukul 17.20 WIB.
- Wanita Lansia Ditemukan Tewas Terbakar di Kebun Karet
- Gunung Semeru Erupsi, Tim Gabungan Kesulitan Evakuasi Warga Akibat Tertutup Kabut Tebal
- Usulan Biaya Haji Naik, Bakal Rugikan Calon Calon Jemaah
Baca Juga
Kapolres Lahat AKBP Achmad Gusti Hartono, melalui Kapolsek Merapi Barat, AKP Alex Andriyan mengatakan, berdasarkan keterangan security PT BAU Dede Akbar (20) yang bertugas menjaga perlintasan kereta api, kecelakaan tersebut berawal dari mobil water tank milik PT Baramustika Megalestari (BM) yang merupakan subkontraktor PT BAU melakukan penyiraman dari arah dalam area perusahaan hendak melewati perlintasan KA.
Saat mobil mendekati perlintasan, security yang menjaga perlintasan sudah memperingatkan mobil supaya berhenti karena ada KA yang akan lewat. Bahkan KA sudah membunyikan klakson hingga dua kali.
Namun diduga sopir mobil water tank dengan nomor lambung 02 tersebut tidak mendengar peringatan tersebut dan terus melakukan penyiraman hingga berada di jalur kereta. Hingga akhirnya KA Babaranjang dengan lokomotif CC 2041117 dari arah Lahat menuju Muara Enim itu tiba di lokasi kejadian dan tabrakan tak bisa dihindari.
“Akibatnya kereta api terbalik keluar dari jalur rel, sedangkan mobil water tank terseret lebih kurang 50 meter. Saat ini kondisi pengendara mobil, Eeng (30) dirawat di klinik kesehatan milik PT BAU,” kata Alex.
Alex menyebutkan, kondisi lokomotif dengan masinis Juanta (40) dan asisten masinis Tri Prasetyo (35) rusak parah akibat insiden ini. Begitu juga mobil water tank yang sempat terseret mengalami rusak berat di bagian depan.
“Sekitar Pukul 19.14 WIB kereta api yang mengalami kecelakaan dan menghadang di jalur perlintasan dapat ditarik dengan menggunakan lokomotif dari Lahat, sehingga masyarakat yang akan menuju Merapi Selatan Lahat dapat melintas kembali dengan normal dan lancar,” ucap Alex.
Kecelakaan kereta angkutan barang ini hanya berselang seminggu dari insiden serupa yang menimpa kereta angkutan bubur kertas beku milik PT TEL yang anjlok di implasemen Stasiun Peninjauan, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), sekitar pukul 17.35 WIB, Jumat (12/11).
- Khawatir Dampak Lingkungan dan Sosial, Warga Tanjung Sakti Tolak Eksplorasi Panas Bumi oleh Hitay Energi
- PMII Lahat Gelar Mapaba dan Seminar Kebangsaan, Dorong Pilkada Damai di Kabupaten Lahat
- Fatality Batualam Selaras, Mekanik Dump Truck Tewas di Areal Tambang