Hadiri Mukernas PPDI, Prabowo Didoakan jadi Presiden

Menhan Prabowo Subianto menghadiri Mukernas PPDI/ist
Menhan Prabowo Subianto menghadiri Mukernas PPDI/ist

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menghadiri Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) di Aula Wisma Atlet, Jakabaring Sport City (JSC) Palembang, Minggu (27/11). 


Dalam kunjungannya ke Palembang, Prabowo didoakan menjadi Presiden Republik Indonesia oleh sesepuh Nahdlatul Ulama (NU) KH Ghozi Wahid Wahab Hasbullah yang saat ini sebagai pakar Dewan Pembina Pengurus Pusat PPDI. 

"Semoga Pak Prabowo menjadi Presiden RI selanjutnya," ucap KH Ghozi Wahid Wahab Hasbullah yang di aminkan oleh peserta PPDI. 

Dalam acara itu, hadir juga Wakil Gubernur Sumatera Selatan H Mawardi Yahya, dia mengatakan dalam kurun tiga bulan terakhir Menhan Prabowo sudah dua kali melakukan kunjungan kerja du Kota Palembang. 

Dia berharap dengan Mukernas PPDI ini dapat menghasilkan program kerja yang memikirkan nasib para perangkat desa.  "Maka tidak salah jika mendukung Prabowo Subianto sebagai Presiden mendatang, agar nasib perangkat desa dapat diperjuangkan," katanya

Usai menutup Mukernas PPDI, Prabowo disambut antusias masyarakat di luar gedung. Dia mengajak masyarakat Indonesia untuk siap-siap menghadapi ancaman pangan.

Menurutnya, ancaman krisis pangan ini terjadi karena adanya perang Ukraina dengan Rusia. Terlebih sudah tiga tahun ini Indonesia mengalami la nina dan bersiap-siap menghadapi el nino, yang akibatnya tadinya bisa tiga kali panen jadi hanya bisa satu kali. 

"Untuk itu diharapkan masyarakat tetap rukun, kompak, memelihara kesejukan karena seluruh dunia menghadapi tantangan. Maka kita harus hati-hati supaya siap untuk menghadapi cuaca yang mungkin berubah dan tidak menguntungkan kita, tapi harus siap dan tetap optimis," pesannya

Masih kata Prabowo, belum lagi soal pupuk, bahan baku banyak dari luar negeri, seperti Rusia, Belarus, Ukraina, China dan lain-lain. Untuk dia meminta semua pihak harus waspada dan mengembangkan pupuk-pupuk organik. 

"Insa Allah karena politik kita non blok masih bisa beli dari berbagai negara. Indonesia tidak menganggu negara lain, negara lain jangan gangguan Indonesia," katanya.