Guru Ngaji dan Kegiatan Remaja Masjid Harus Dapat Dukungan

uji standarisasi ustad-ustadzah dilingkungan LPPTKA BKPRMI se-Sumsel tahun 2022 di Masjid Az-Zuhro di Kota Lubuklinggau, Selasa (4/10/2022).
uji standarisasi ustad-ustadzah dilingkungan LPPTKA BKPRMI se-Sumsel tahun 2022 di Masjid Az-Zuhro di Kota Lubuklinggau, Selasa (4/10/2022).

Pemerintah Kota Lubuklinggau diharapkan dapat meminta pengurus masjid untuk memberikan dukungan kepada para guru ngaji dan mengaktifkan kegiatan remaja masjid.


Itu disampaikan Direktur Wilayah Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Taman Kanak-kanak Al Quran (LPPTKA) Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Sumsel H Zulfikar Ali Fajri.

"Diharapkan Pemkot Lubuklinggau dapat menyampaikan kepada pengurus masjid agar mensuport para guru ngaji dan aktifkan kegiatan remaja masjid," ujarnya di acara uji standarisasi ustad-ustadzah dilingkungan LPPTKA BKPRMI se-Sumsel tahun 2022 di Masjid Az-Zuhro di Kota Lubuklinggau, Selasa (4/10/2022).

Zulfikar juga mengatakan, kas masjid jangan hanya digunakan untuk pembangunan fisik masjid saja. Tapi juga digunakan untuk kegiatan lain yang bersifat positif. 

Lebih lanjut, peserta yang ikut uji standarisasi ustad-ustadzah nantinya akan mendapat sertifikat. Dimana menurutnya dalam sertifikat tersebit ada barcode yang menandai keaslian sertifikat. 

"Ini sebuah bukti standarisasinya asli dibawah naungan Kementerian Agama secara langsung," ungkapnya.

Selain itu, tujuan ujian standarisasi unyuk mencari ustad dan ustadzah yang berkualitas. Kemudian bertujuan untuk meningkatkan pengalaman baca dan tulis Al Quran para tenaga pengajar agar dapat menciptakan bibit-bibit yang berkualitas. 

"Saat ini ustadz dan ustadzah dilingkungan LPPTKA BKPRMI se-Sumsel tahun 2022 sebanyak 1150 orang," jelas Zulfikar didampingi Pimpinan DPD BKPRMI Lubuklinggau H Hasbi Mustofa.

Kepala Kantor Kemenag Kota Lubuklinggau H Abdul Harris Putra menambahkan, guru harus memiliki standar. Karena standar adalah batas minimal seorang guru. Dan seorang guru dituntut harus lebih cepat mengetahui dari muridnya. 

"Kita juga sudah masuk era digitalisasi yang canggih, apalagi generasi milenial lebih kenal dengan gadget, jadi guru jangan sampai kalah dari muridnya dalam mendidik," timpalnya. 

Sementara itu Pj Sekda Kota Lubuklinggau, Imam Senen menjelaskan ustad dan ustadzah harus mengetahui teknis cara mengajar yang baik.  

Ditambahkannya, Pemkot Lubuklinggau juga ada program MARASE (masjid makmur asyarakat sejahtera). Inti dari program itu yakni tidak hanya masjid  saja yang makmur tetapi masyarakat sekitar masjid juga harus sejahtera.

Selain itu, ada juga program pinjaman usaha masjid untuk masyarakat Kota Lubuklinggau bekerjasama dengan Bank Sumsel.