Gubernur : Pembangunan RSUD Ibnu Sutowo Baturaja Sia-sia

Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel), H. Herman Deru menyebut pembangunan gedung megah RSUD Ibnu Sutowo Baturaja lima lantai senilai Rp58,7 miliar, akan sia-sia.


Hal tersebut dikatakan orang nomor satu di Bumi Sriwijaya, saat menghadiri peletakan batu pertama pembangunan gedung RSUD Ibnu Sutowo Baturaja, Sabtu (6/6) pagi.

Lho? Ya.. maksudnya akan sia-sia jika tidak diiringi dengan pelayanan yang baik kepada para pasiennya, semegah dan sebesar apapun tempat pelayanan kesehatan itu dibangun.

Untuk itu, pesan penting ia sampaikan di hadapan tamu undangan yang hadir, agar para tenaga kesehatan (nakes) RSUD Ibnu Sutowo Baturaja dapat terus memberikan pelayanan prima kepada pasien.

Mulai dari frontline atau petugas medis yang paling depan, ditegaskan Deru, harus memberikan keramahan. Karena keramahan itulah yang akan turut membantu mempercepat kesembuhan sang pasien.

“Jika pelayanan disini baik, pasien akan tersugesti. Jadi ini tugas berat bagi Direktur dan jajarannya. Kalau bangunan usang dan pelayanannya jadul, orang gak akan protes. Namanya bangunan bukhuk, pelayanannya bukhuk, orang akan menilai itu wajar. Tapi kalau (gedung) ini nanti tidak disertai dengan sumber daya manusia yang selalu up to date terhadap pelayanan, baik yang langsung maupun online. Maka akan sia-sia itu,” tegas dia.

Pemprop Sumsel sendiri, diungkapkan Deru, turut membantu mengucurkan bantuan anggaran sebesar Rp25 miliar untuk mensukseskan pembangunan gedung RSUD ini.

“Yakinlah bantuan ini tidak hanya Rp25 miliar. Itu terlalu kecil bagi kita bagi kepentingan kesehatan masyarakat. Namun saya  akan selalu menilai. Hari ini saya akan ke PALI, saya akan lihat juga kesiapan rumah sakit disana. Jadi saya selalu akan memberikan reward. Reward terhadap semangat/ spirit, keinginan. Dan baru kemudian reward terhadap pelaksanaan,” tandasnya.

Direktur RSUD Ibnu Sutowo Baturaja, dr Rynna Dyana menyatakan kesiapannya untuk peningkatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, seperti dipesankan Gubernur. “Untuk SDM cukup. Soal keramahtamahan, itu sudah menjadi prinsip kami.

Dirinya mengaku senang atas peletakan batu pertama pembangunan gedung rumah sakit yang dipimpinnya itu. “Ya senanglah. Inikan sempat tertunda selama dua tahun. Dan hari ini peletakan batu pertama, artinya kita sudah mulai untuk pembangunannya.  Tidak lagi berharap-harap kan?,” ujar dia.

Lebih lanjut ia memperkirakan bangunan tersebut akan selesai Desember 2020. Sehingga dimungkinkan akan bisa digunakan di tahun 2021 mendatang. “Mudah-mudahan selesai dalam waktu enam bulan ini,” demikian Rynna.

Bupati OKU, H. Kuryana Azis, mengaku bersyukur pembangunan gedung RSUD Ibnu Sutowo ini akhirnya dapat terlaksana. Sebab, rencana pembangunannya sempat tertunda hampir dua tahun. Sedangkan bangunan lama keburu dibongkar di 2018 lalu.

“Nah, ini beban moral bagi saya. Kami pun sempat didemo soal pembongkaran tersebut. Ya alasan kami klasik, karena waktu itu tidak ada dana. Proses peminjaman juga berlangsung a lot,” ulas Bupati.

Dikatakan Bupati, bahwa pembangunan RSUD Ibnu Sutowo tahap pertama ini bakal menyedot anggaran sebesar Rp58,7 miliar. “Itu hanya untuk dua gedung dulu. Untuk gedung IGD dan rawat inap lima lantai,” katanya.

Adapun anggaran tersebut berasal dari bantuan Pemprop Sumsel sebesar Rp25 miliar, dana BLUD RSUD Ibnu Sutowo sebesar Rp15 miliar dan sisannya dianggarkan dari APBD OKU.