Khawatir akan kondisi dan kualitas air Sungai Enim, Yayasan Green Invite Sembilan (GIS) gelar Fokus Group Discussion (FGD) di ruang rapat Pangripta Sriwijaya Bappeda Muara Enim, Rabu (27/9).
- Jelang Pemilu, Apriyadi: Pemuda-Pemudi Muba Jangan jadi Agen Hoax
- Dinkes OKU Timur Dinilai Lamban Tangani Lonjakan Kasus DBD, Warga Minta Segera Lakukan Fogging
- 46 Petugas Gabungan Evakuasi Jenazah Pendaki Asal Bengkulu dari Gunung Dempo
Baca Juga
Dibuka secara langsung oleh Sekda Muara Enim, Yulius Kegiatan FGD yang bertemakan Gerakan Bersama Jaga Kualitas Air Sungai Enim itu dihadiri oleh Kepala Bappeda, perwakilan DLHP Provinsi Sumsel, Jajaran OPD, perwakilan Perusahaan lingkup Kabupaten Muara Enim, perwakilan dari UNSAN serta para aktivis pemerhati lingkungan.
Direktur Eksekutif yayasan Green Invite Sembilan (GIS) Edrul Jafris mengatakan GIS menyadari akan pentingnya menjaga keberlangsungan Sungai Enim yang merupakan sumber kehidupan utama bagi masyarakat Kabupaten Muara Enim.
"Kemarau panjang yang melanda di Kabupaten Muara Enim mengakibatkan terganggunya keseimbangan sungai yang mengakibatkan susahnya sumber air bersih. Hal inilah yang menjadi alasan utama terselenggaranya FGD tersebut," ujarnya.
GIS ini sendiri merupakan organisasi yayasan yang bergerak dibidang lingkungan, yang terbentuk atas gagasan para aktivis pemerhati dan pengamat lingkungan dalam menyikapi isu-isu perubahan iklim yang ada di daerah hingga isu yang melanda dunia.
"Kondisi sungai Enim saat ini sangat mengkhawatirkan, itulah perlunya gerakan bersama dalam menjaga kualitas Sungai Enim ini," tegasnya.
Sementara, Pemerintah Kabupaten Muara Enim yang dalam hal ini dipimpin oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Yulius menyambut baik rencana aksi Gerakan Bersama Jaga Kualitas Air Sungat Enim yang diusung oleh Yayasan GIS.
Menurutnya, Hal ini merupakan inisiasi yang baik dalam upaya pengendalian dan pengelolaan lingkungan hidup, utamanya untuk menumbuhkan sikap peduli akan lingkungan bagi masyarakat dalam rangka menjaga kualitas air sungai enim dengan tidak membuang sampah sembarangan dan membuang-buang air bersih.
Melalui FGD tersebut, Sekda Yulius mengajak seluruh stakeholder yang ada di Kabupaten Muara Enim untuk ikut berkontribusi dalam menjaga alam sekitar khususnya yang saat ini menjadi perhatian adalah Sungai Enim yang debit airnya menyusut dikarenakan kemarau panjang yang melanda Kabupaten Muara Enim.
"Mari ikuti FGD ini dengan seksama, besar harapan kita bersama melalui FGD ini akan menghasilkan solusi dari pada permasalahan yang kita hadapi saat ini, kita jaga keberlangsungan alam supaya alam menjaga kita," pungkasnya.
- Dinas Kebudayaan Palembang Gelar FGD, Bahas Eksistensi Seniman dan Budayawan
- Dorong Keterbukaan Informasi Publik di Sumsel, Komisi Informasi Gelar FGD
- Kemenkumham Sumsel Siap Terapkan Strategi Mitigasi Risiko Dalam Layanan Pemasyarakatan