Pertemuan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua DPP PDIP Puan Maharani akhir pekan lalu menyiratkan bakal adanya sebuah kerja sama menuju tahun politik 2024. Namun, bukan berarti mereka tidak punya kendala.
- Komisioner KPU dan Bawaslu Musi Rawas Jalani Sidang Etik, Terkait Seleksi Anggota PPS Pilkada
- Di Depan Kepala Daerah, Firli Bahuri Tegaskan KPK Tak Sulit Ungkap Korupsi
- Mayoritas Publik Ingin Capres yang Mampu Berikan Kesejahteraan Ekonomi
Baca Juga
Terutama soal siapa yang akan diusung sebagai calon presiden dari mereka. Gerindra yang mengusung Prabowo, PDIP yang potensial ajukan Puan, atau PKB dengan Muhaimin Iskandar.
Kendala lain, bisa jadi capres yang diajukan nanti tidak klop dengan keinginan masyarakat.
Untuk itu, Gerindra, PKB, dan PDIP disarankan untuk segera melakukan konvensi guna menyamakan persepsi tujuan mencari pasangan Pilpres 2024 yang ideal menurut masyarakat, bukan menurut kalangan elite.
"Sebaiknya Gerindra, PKB, dan PDI Perjuangan melakukan konvensi. Tujuan untuk mencari pasangan ideal menurut masyarakat dan bukan menurut elite," ujar peneliti senior Institut Riset Indonesia (Insis), Dian Permata, kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (7/9).
Dengan begitu, kata akademisi Universitas Ibnu Chaldun ini, tiga partai politik (parpol) tersebut tetap bisa mendekatkan diri kepada masyarakat.
"Cara konvensi boleh dicoba. Mumpung waktu gelaran pencapresan masih lama. Artinya, mempunyai waktu panjang untuk meraih ruang publik, terutama di media massa," pungkas Dian.
- Sopir Kader PDIP Ungkap Perpindahan Uang Suap KPU Rp400 Juta
- PSU Empat Lawang Digelar 19 April, PDIP Sumsel Gencar Konsolidasi
- Penyidik Cuti, Febri Diansyah Batal Diperiksa KPK