Genjot Produksi Udang, KKP Bakal Revitalisasi 242.803 Hektare Tambak Tradisional

Tambak udang yang ada di Indonesia. (KKP.go.id/rmolsumsel.id)
Tambak udang yang ada di Indonesia. (KKP.go.id/rmolsumsel.id)

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI menargetkan peningkatan produksi udang nasional hingga 250 persen di 2024 mendatang. Untuk mencapai target tersebut, KKP menerapkan sejumlah kebijakan. Salah satunya dengan merevitalisasi tambak tradisional yang ada di Indonesia.


Menteri KKP RI Sakti Wahyu Trenggono mengatakan, luasan tambak udang di Indonesia mencapai 562.000 hektare. Dari jumlah tersebut, 93 persen diantaranya merupakan tambak udang tradisional dengan luasan 522.600 hektare dan sisanya adalah tambak semi intensif dan intensif seluas 52.698 hektare.

Dari total tambak tradisional, 56 persen merupakan tambak idle atau sudah berubah fungsi. Hanya sekitar 247.803 hektare yang aktif memproduksi udang. “Namun, tambak tradisional aktif ini hanya berproduksi sekitar 0,6 ton per hektar per tahun. Angkanya masuh jauh di bawah hasil panen tambak semi intensif atau intensif yang bisa mencapai 10-30 ton per hektar per tahun,” kata Trenggono dalam keterangan persnya, Jumat (16/7).

Menurutnya, tambak udang tradisional ini harus direvitalisasi. Bentuknya berupa rehabilitasi infrastruktur dasar pertambakan tradisional. “Revitalisasi ini akan dimulai tahun depan. Targetnya, hingga 2024, ada 242.803 hektar yang akan kami revitalisasi,” katanya.

Program lainnya untuk menggenjot produksi yakni dengan membangun modelling tambak udang terintegrasi dengan luasan mencapai 1.000 hektare. Nantinya, satu kawasan tambak udang terintegrasi akan berdiri laboratorium, hatchery, coldstorage hingga ekosistem usaha seperti pabrik pakan, pabrik es, hingga kuliner.

“Pembangunan modelling tambak udang ini ada yang dibangun sendiri oleh KKP. Ada juga yang melibatkan masyarakat. Nanti aka nada perbandingannya. Jika ini selesai dua tahun, mudah-mudahan target peningkatan produksi bisa terpenuhi,” pungkasnya.