Gempa Pandeglang Rusak Bangunan di Dua Kecamatan

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati. (repro/rmolsumsel.id)
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati. (repro/rmolsumsel.id)

Gempa bumi yang berpusat di Pandeglang, Banten, pada pukul 16.05 WIB, Jumat (14/1), berdampak pada kerusakan rumah warga di dua kecamatan.


Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati menerangkan, data kerusakan yang diterima pihaknya masih bersifat sementara.

"Kami mendapat laporan dampak kerusakan pada bangunan di kecamatan Munjul dan Cimanggu, Pandeglang, akibat gempa tersebut," ujar Dwikorita dalam jumpa pers virtual pada Jumat petang (14/1).

Dwikorita mengungkap, kekuatan gempa yang tepatnya terjadi di laut berjarak 132 km barat daya Pandeglang, Banten, dengan kedalaman 40 km, sudah diperbaharui.

"Dari hasil analisis BMKG menunjukkan parameter yang terupdate berkekuatan 6,6 magnitudo. Memang yang pertama terbaca 6,7 (magnitudo), kemudian karena lebih banyak data yang masuk menjadi 6,6," paparnya.

Adapun terkait kerusakan yang dialami di dua kecamatan di Pandeglang, Dwikorita menuturkan bahwa intensitas guncangan masuk kategori skala 6 MMI.

"Getaran dirasakan oleh semua orang, dan di daerah ini juga mengakibatkan kerusakan ringan, tembok plester dapat juga lepas. Itu kriteria dari skala 6 MMI untuk tingkat guncangan," katanya.

Lebih lanjut, Dwikorita mengimbau kepada masyarakat di daerah terdampak untuk meningkatkan kewaspadaan menghadapi potensi gempa susulan.

"Rekomendasi di lokasi terdampak agar tetap tenang dan tidak berpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," ucap Dwikorita.

"Hindari bangunan retak atau rusak dari gempa tadi. Pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan atau tak ada kerusakan yang membahayakan," tambahnya.