Kelangkaan gas elpiji 3 kilogram di Kota Pagar Alam dalam dua pekan terakhir membuat warga terpaksa menggunakan kayu bakar untuk memasak.
- Warga OKI Tak Terdampak Kelangkaan Gas Elpiji 3Kg di Sumsel
- Tekan Harga Tinggi, Disperindagkop Muratara Monitoring Harga Gas Elpiji 3 Kilogram
- Gas Elpiji 3 Kilogram di Pagar Alam Langka, Masyarakat Curiga Ada Permainan Oknum
Baca Juga
Seperti yang dilakukan Arlendo (40), warga Kapling PGRI Kota Pagar Alam. Dia terpaksa membuat tungku perapian kayu bakar di samping rumahnya.
"Sudah sejak seminggu lebih kami masak pakai kayu bakar, terpaksa mau tak mau yang penting kegiatan memasak untuk kebutuhan keluarga tetap bisa terlaksana," ujarnya, Sabtu (30/3).
Arlendo mengatakan, dirinya memanfaatkan kayu dari kebun sekitar rumahnya atau kayu sisa material bangunan.
Konsekuensi yang harus diterima Arlendo dari aktivitasnya itu yakni menimbulkan asap yang banyak dan peralatan masak yang menghitam. Tapi, konsekuensi itu mau tidak mau harus ditanggungnya lantaran gas subsidi yang saat ini sangat sulit didapatkan.
"Sudah cari keliling dari warung ke warung dan jawaban mereka semua sama yakni stok tidak ada juga pernah coba ikut antri di pengecer tapi sialnya selalu tak kebagian," keluhnya.

Pantuan di lapangan, antrean panjang masyarakat yang ingin membeli gas elpiji 3 kilogram hampir setiap hari terjadi di seluruh agen dan pengecer gas subsidi di kota tersebut.
Bahkan, antrean tersebut bisa berlangsung sejak pagi hingga malam hari. Namun tetap saja tidak semua masyarakat yang antre kebagian sehingga tak jarang akhirnya menimbulkan kericuhan.
Sebelumya pihak agen gas LPG di kota Pagar Alam menyatakan bahwa tidak ada pengurangan kuota gas subsidi dari Pertamina. Namun, kelangkaan ini terjadi akibat tingginya tingkat pemakaian gas oleh masyarakat itu sendiri selama bulan puasa ini.
"Untuk kuota tidak ada masalah dan penyaluran ke pengecer juga lancar tapi kelangkaan ini sudah rutin terjadi setiap bulan puasa hingga jelang lebaran, Sebab tingkat pemakian gas oleh masyarakat sendiri memang tinggi selama masa periode ini," ucap Herwan salah satu pengecer gas subsidi.
- Asyik Nongkrong Berujung Petaka, Motor Tabrak Parit di Pagar Alam, Tiga Orang Jadi Korban
- Tanpa Sidak, Hari Pertama Kerja di Dinas Pariwisata Pagar Alam Diisi Halal Bihalal dan Makan Bersama
- Arus Balik Bawa Berkah, Penjualan Oleh-Oleh Khas Pagar Alam Melejit, Kopi Jadi Primadona