Gabungan Massa Aksi Aktivis dan Wartawan di Muara Enim Meminta Dipimpin Putra Daerah

Ratusan aktivis, LSM,Ormas dan Wartawan melakukan aksi di kantor Bupata Muara Enim untuk meminta Pj Bupati Ahmad Rizali mundur, Selasa (2/7).(Noviansyah/RMOLSumsel.id)
Ratusan aktivis, LSM,Ormas dan Wartawan melakukan aksi di kantor Bupata Muara Enim untuk meminta Pj Bupati Ahmad Rizali mundur, Selasa (2/7).(Noviansyah/RMOLSumsel.id)

Demo Penjabat (Pj) Bupati Muara Enim  Ahmad Rizali agar mundur sebagai kepala daerah digelar oleh ratusan massa yang tergabung dalam gerakan Media, Ormas dan LSM bersatu.


Massa meminta Rizali mundur sebagai Pj Bupati lantaran dinilai telah membuat gaduh dan anti kritik terhadap wartawan, aktivis dan LSM.

Koordinator Aksi, Junizar mengatakan, komentar Pj Bupati Muara Enim, Ahmad Rizali beberapa waktu lalu yang nilainya telah melecehkan profesi para pegiat kontrol sosial.

Mereka pun meminta agar Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk memecat Rizali dan mengganti Pj Bupati Muara Enim dengan putra asli daerah agar polemik itu tidak terus berlanjut.

"Pj Bupati Muara Enim harus diganti,  masih banyak putra daerah kabupaten Muara Enim yang  sanggup untuk memimpin kabupaten ini, tidak harus dari luar,"ujar Junizar, saat menggelar aksi di depan kantor Pemkab Muara Enim, Selasa (2/7).

Dalam aksi tersebut, setidaknya massa aksi memiliki enam tuntutan yang ditulis pada sebuah spanduk. Yakni, mengecam keras komentar Pj Bupati Muara Enim, Ahmad Rizali tentang kontrol sosial.

Kedua menyatakan bahwa Ahmad Rizali telah melakukan persekusi melecehkan keberadaan aktivitas pelaku kontrol sosial. Ketiga menyatakan Ahmad Rizali telah menyinggung perasaan para pelaku kontrol sosial dan telah menimbulkan kondisi Muara Enim yang tidak kondusif

Keempat menyatakan bahwa Ahmad Rizali tidak pantas meneruskan jabatannya selaku Pj Bupati Muara Enim, Kelima meminta Mendagri untuk segera mencabut status Ahmad Rizali sebagai Pj Bupati Muara Enim

Keenam meminta mendagri untuk mengganti Pj Bupati Muara Enim Ahmad Rizali dengan orang yang dianggap patut dan mumpuni serta dapat suasana yang kondusif di Kabupaten Muara Enim.

"Pj Bupati Muara Enim ini kami anggap tidak layak dan tidak mampu memimpin Kabupaten Muara Enim," tegasnya.

Sementara itu, salah satu massa aksi Andi Chandra mengatakan, selama 20 tahun berkecimpung di dunia jurnalistik, namun belum pernah ada Pj Bupati Muara Enim yang mengucapkan kalimat yang melecehkan profesi siapapun.

Bahkan, dewan Kehormatan PWI Sumatera Selatan turut menyayangkan pernyataan dan komentar saudara Pj Bupati Muara Enim.

Andi menilai bahwa Ahmad Rizali yang saat ini menjabat sebagai Pj Bupati Muara Enim tidak pandai menjaga mulutnya, bahkan menurut Andi, Rizali tak pantas disebut sebagai pejabat karena terkesan anti kritik.

"Belum pernah ada di sepanjang sejarah Muara Enim, Bupati semacam Rizali, dirinya tidak pantas disebut pejabat karena anti terhadap kritikan,"ujarnya.

Orator Selanjutnya, Donny Arianto meminta agar Mendagri segera mencopot Ahmad Rizali dari jabatannya sebagai Pj Bupati Muara Enim.

Donny mengatakan bahwa ratusan ormas, LSM, Media dan pegiat sosial merasa sakit hati atas apa yang dikatakan Ahmad Rizali.

"Kata-katanya yang dilontarkannya bukanlah bentuk motivasi atau hal lainnya namun, kalimat itu menyakiti kami, sekali lagi saya tegaskan untuk mundur dan hengkang dari Kabupaten Muara Enim," tegas Donny.