Hingga saat ini, nasib tenaga kependidikan (tendik) atau tenaga administrasi sekolah di Sumatera Selatan (Sumsel) masih belum diusulkan oleh Penjabat (Pj) Gubernur Sumsel untuk diangkat menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) atau Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPK).
- Sekjen PDIP Sebut Program Food Estate Jadi Kejahatan Lingkungan, Prabowo: Yang Bener?
- Gugatan Partai Prima Tunda Pemilu 2024 Dikabulkan PN Jakarta Pusat
- Jadi Kandidat Kuat Calon Gubernur Sumsel 2024, Ini Komentar Eddy Santana Putra
Baca Juga
Hal ini menjadi perhatian serius bagi Ketua DPRD Sumsel, RA Anita Noeringhati, yang mengungkapkan jika hingga saat ini belum ada pemetaan dari kebutuhan dari Dinas Pendidikan walaupun Pj Gubernur Sumsel sudah memberikan dukungan.
"Masih banyak hal yang harus diluruskan sehingga tanggung jawab saya hari ini adalah meneruskan aspirasi kepada pemerintah. Ini merupakan tanggung jawab Pj Gubernur Sumsel," ungkap Anita setelah menerima perwakilan Forum Guru dan Tendik seluruh Sumsel di DPRD Sumsel.
Politisi dari Partai Golkar ini juga menyoroti masalah-masalah krusial dalam pendidikan, termasuk permasalahan terkait kurikulum dan kebijakan di daerah yang masih menyisakan banyak persoalan.
Sementara itu, Pembina Guru dan Tenaga Pendidikan (Tendik) Provinsi Sumsel, Syahrial menjelaskan, pertemuan hari ini membahas tidak hanya tenaga kependidikan di Sumsel, tetapi juga kasus dan permasalahan honorer guru yang masih terkendala perekrutan menjadi ASN di PPPK, baik untuk tahun 2021 hingga 2023.
"Masalahnya bervariasi, ada guru sudah dinyatakan lulus tapi belum ditempatkan, ada yang memiliki masalah kompetensi dalam bahasa Inggris, serta masalah relokasi guru yang masih menjadi beban tenaga kependidikan yang sudah dinyatakan lulus PPPK, khususnya untuk tendik," jelasnya.
Untuk tahun 2024, Syahrial mengungkapkan bahwa rekrutmen PPPK sudah mengakomodir tendik dan tenaga administrasi sekolah, dan sudah ada formasi yang disiapkan dari pusat.
"Namun, tinggal pengajuan dari daerah, yang sampai saat ini belum dilakukan baik dari Provinsi maupun kabupaten/kota," tambahnya.
Untuk jumlah, tendik di Sumsel mulai dari jenjang SD hingga SMA/SMK berjumlah sekitar 17.200 orang. Meskipun harapannya, tendik dapat selesai diangkat pada tahun ini, namun hal ini masih bergantung pada kriteria yang ada.
"Merealisasikan semua ini menjadi tanggung jawab Pj Gubernur Sumsel, terutama dalam hal pengajuan data ke pusat. Tanpa data yang lengkap, tidak mungkin permasalahan ini selesai," tegasnya.