Festival Kapal Hias Bangkitkan Pariwisata Desa Sungsang

Salah satu kapal peserta Festival Kapal Hias Sungsang. (PFI Palembang/rmolsumsel.id)
Salah satu kapal peserta Festival Kapal Hias Sungsang. (PFI Palembang/rmolsumsel.id)

Desa Sungsang Kecamatan Banyuasin II Kabupaten Banyuasin telah ditunjuk sebagai salah satu desa wisata di Sumsel. Konsepnya yakni destinasi ekowisata. Sebab, Desa Sungsang menjadi pintu masuk bagi wisatawan yang ingin berkunjung ke Taman Nasional Berbak Sembilang (TNBS).


Hanya saja, sejak Pandemi menyerang gairah ekonomi sektor pariwisata di desa tersebut juga ikut padam. Pariwisata di desa tersebut coba dibangkitkan dengan menggelar Festival Kapal Hias Nelayan Sungsang, Minggu (19/12). Kegiatan itu sukses membangkitkan sektor pariwisata Desa Ekowisata Sungsang yang sempat vakum selama Pandemi Covid-19.

“Kegiatan ini menjadi momentum kebangkitan sektor pariwisata di masa Pandemi Covid-19,” kata Bupati Banyuasin Askolani usai melepas peserta Festival Kapal Hias Nelayan Sungsang.

Askolani menjelaskan, festival tersebut akan terus didorong untuk menjadi agenda ruutin tahunan. Guna menunjang mobilitas, Pemkab Banyuasin juga berencana melakukan membangun jalan menuju Desa Sungsang.

“Kami juga akan mengajak tamu yang datang ke Banyuasin untuk merasakan pengalaman perjalanan wisata di Kota Sungsang dan Taman Nasional Sembilang,” bebernya.

Camat Sungsang Banyuasin II selaku Ketua Panitia menambahkan, pengembangan wisata di desa tersebut kedepannya akan terkoneksi hingga ke TNBS. Lokasi yang bisa dikunjungi yakni tempat ribuan burung migran berkumpul setiap tahunnya.

“Burung ini melakukan migrasi dari kutub utara menuju kutub selatan yang sering dinamakan Siberian Flight. Mereka akan beristirahat di TNBS ini,” ucapnya.

Dia menambahkan, pada kegiatan tahun kedua Festival Kapal Hias Nelayan Sungsang di Banyuasin II bekerja sama dengan berbagai stakeholder dan Pewarta Foto Indonesia Palembang mengadakan Hunting Bareng dengan para Jurnalis Foto untuk mengabadikan burung-burung migran Siberia.

“Bukan hanya alamnya yang indah, kuliner yang disajikan UMKM masyarakat sungsang juga telah banyak dikenal  secara nasional. Seperti, terasi, pempek udang, pelempang udang dan lainnya,” bebernya.  

Terpisah, Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Sumsel Aufa Syahrizal menjelaskan, Sungsang menjadi salah satu daerah nelayan terbesar di Sumsel. “Kuliner makanan lautnya banyak sekali dan jadi potensi wisata yang menarik. Apalagi jaraknya cuma satu jam dari kota Palembang. Kedepan tentu ini bisa dikembangkan dengan baik,” tandasnya.