Anggota Komisi III DPR RI Habiburokhman angkat bicara terkait ditetapkannya Ferdinand Hutahaean sebagai tersangka oleh Bareskrim Polri. Menurutnya kasus yang menimpa Ferdinand harus dijadikan pembelajaran bagi seluruh masyarakat Indonesia untuk bijak dalam bermedia sosial.
- Korupsi Kredit BNI Rugikan Negara Rp125 Miliar, Kejati Tahan Tiga Tersangka, Salah Satunya Kepala Cabang
- Dugaan Suap Rektor Unila Ciderai Marwah Dunia Pendidikan
- Viral di Medsos Pimpinannya Disebut Tak Lapor LHKPN, Ini Bantahan Kejati Sumsel
Baca Juga
"Itu dia, mulutmu twittermu harimaumu," ucap Habiburokhman di Gedung Nusantara III, Komplek Parlemen, Senayan, dilansir dari Kantor Berita Rmol.id, Selasa (11/1).
Menurutnya, apa yang disampaikan Ferdinand Hutahaean secara spontan di media sosial telah menyinggung perasaan orang lain.
"Apa yang kita ingin sampaikan kadang-kadang enggak bisa kita tuliskan dengan benar, ini kan spontan," katanya.
Dia menambahkan, persepsi masyarakat yang liar terhadap pernyataan Ferdinand perlu dijadikan contoh agar masyarakat berhati-hati dalam menyampaikan sesuatu di media sosial.
Karena sesuatu yang sudah tertulis, lanjut Habiburokhman, belum tentu dimaknai sama oleh banyak orang yang membacanya.
"Apalagi jadi pemberitaan, bisa lari kemana-mana jadi. Benar-benar hati-hati dan bijak dalam bermedsos," tutupnya.
- Mabes Polri Bakal Usut Tuntas Penembakan Tiga Personel di Way Kanan
- Kejari Muara Enim Tetapkan Mantan Kades Petanang Tersangka Korupsi APBDes
- Merasa Bingung dan Tekanan Batin, Jadi Motif Babysitter Aniaya Anak Majikan