Hingga saat ini Pemerintah Indonesia terus berupaya untuk melakukan evakuasi Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di Ukraina. Meski tidak mudah dan berbahaya, Kementrian Luar Negeri (Kemlu) terus berkoordinasi dengan sejumlah pihak dalam proses evakuasi ini.
- Dampak Covid-19, Ratusan Pekerja Seni Kota Palembang Kehilangan Pekerjaan
- Bantu Aljazair, Maroko Juga Ikut Perangi Kebakaran Hutan
- Pria Bakar Diri di Amman Diduga Akibat Hubungan Israel-Yordania
Baca Juga
Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi mengatakan, sejak awal pihaknya telah memperhitungkan bahwa evakuasi ini tidaklah mudah. Bahkan, memiliki kompleksitas dan bahaya yang cukup tinggi. Lantaran, saat ini tengah terjadi pertempuran di wilayah tersebut. Selain itu, WNI juga tersebar di beberapa kota di Ukraina.
"Kondisi ini yang menambah sulitnya proses evakuasi WNI di Ukraina," katanya dalam konfrensi pers, Selasa (1/3).
Meski demikian, pihaknya terus berupaya untuk melakukan proses evakuasi dan mencari situasi dan jalur aman. Tak hanya itu, pihaknya juga banyak melakukan komunikasi dengan sejumlah Menlu lainnya termasuk otoritas Ukraina, Rusia, hingga Palang Merah Internasional. Dalam hal ini, KBRI di Kiev, Warsawa, Bucharest, dan Moskow terus disiagakan untuk mendukung pelaksanaan evakuasi.
"Koordinasi internal juga terus dilakukan di Jakarta. Tentunya Kemlu secara dekat berkoordinasi dengan BAIS, BIN, dan kementerian serta lembaga terkait lainnya," pungkasnya.
- AS Berhenti Bagi Informasi Intelijen dengan Ukraina
- Ukraina Hadapi Ancaman Penghentian Starlink dari AS
- Negosiasi Damai Rusia-Ukraina Guncang Pasar, Harga Minyak Naik Lagi