Menindaklanjuti temuan kondisi Sungai Musi yang sangat memperihatinkan, tim dari Ekspedisi Sungai Nusantara (ESN) bersama Aliansi Peduli Musi (APM) menggelar aksi damai di Sungai Musi, Minggu (24/7) pagi.
- Mengidentifikasi Racun Sungai Musi, Dari Mikroplastik Hingga Logam Berat
- Aliansi Peduli Musi Banyak Temukan Sampah Plastik Detergen dan Mie
- Air Sungai Musi Makin Tercemar, ESN Temukan Senyawa Pengganggu Habitat Ikan
Baca Juga
Aksi tersebut dilakukan mulai dari pinggiran hingga ke tengah Sungai Musi menggunakan perahu getek. Tujuannya adalah mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk ikut menjaga kebersihan sungai terpanjang kedua di Pulau Sumatera tersebut.
“Kami mengajak masyarakat Palembang untuk peduli dan lebih memperhatikan kualitas air di Sungai Musi,” kata akvitis Spora Institut, Asmaran Dani.
Disebutkan, beragam pencemaran terjadi di Sungai Musi yang membuat kualitas air menjadi buruk. Mulai dari pencemaran logam berat hingga pencemaran mikroplastik yang diakibatkan sampah plastik dibuang ke Sungai Musi.
Aksi tersebut juga membawa beragam poster bertuliskan ‘Sungai Musi Bukan tempat Sampah’, ‘Ikan Seluang Sungai Musi Tercemar Mikroplastik’, ‘Musi Tercemar, Belida Terkapar’, dan lain-lain.
“Melalui aksi ini kami ingin masyarakat Kota Palembang bahwa Sungai Musi telah tercemar dan sebagai warga Palembang harus ikut berkontribusi membebaskan Musi dari polusi,” ungkapnya.
Sementara itu, Peneliti Lembaga Kajian Ekologi dan Konservasi Lahan Basah (Ecoton), Prigi Arisandi mengatakan bahwa dibutuhkan upaya riil dari Pemkot Palembang dan Pemprov Sumsel untuk mengendalikan sampah plastik di Sungai Musi.
Dirinya menuturkan, dibutuhkan sarana pengolahan sampah di kelurahan sepanjang Sungai Musi serta regulasi pengurangan plastik sekali pakai.
“Untuk saat ini harus ada upaya rill, salah satunya pembersihan sampah plastik di Sungai Musi dan kajian lanjutan tentang mikroplastik oleh Pemerintah,” ungkap Prigi.
Terkait pencemaran mikroplastik di Sungai Musi, dirinya menuturkan mayoritas yang ditemukan berasal dari plastik jenis polimer yang sering digunakan dalam botol air minum sekali pakai dan kantong kresek atau asoy.
Sebagai informasi, aksi damai diketahui akan dilanjutkan kembali pada tanggal 28 Juli 2022 mendatang, bertepatan dengan Hari Sungai Nasional.
- Mengidentifikasi Racun Sungai Musi, Dari Mikroplastik Hingga Logam Berat
- Aliansi Peduli Musi Banyak Temukan Sampah Plastik Detergen dan Mie
- Air Sungai Musi Makin Tercemar, ESN Temukan Senyawa Pengganggu Habitat Ikan