Nasib malang menimpa Erlan Sentosa (20) korban yang meninggal dunia pada kecelakaan beruntun yang melibatkan setidaknya 7 kendaraan di jalan lintas Baturaja -Muara Enim desa Tanjung Buhuk kecamatan Lawang kidul Kabupaten Muara Enim, Senin (22/5) malam, kepergiannya menyisakan luka mendalam bagi keluarga korban.
- Tertabrak Mobil, IRT di Lubuklinggau Tewas Kecelakaan
- Dokter dan Anak Kembarnya Tewas dalam Kecelakaan Maut di Tol Terpeka OKI
- Diduga Mengantuk, Pengemudi Toyota Ace Tabrak Dump Truk di Jalinsum Musi Rawas
Baca Juga
Korban merupakan warga kampung 7 trans sosial desa Karang Raja kecamatan Muara Enim kabupaten Muara Enim, sejak kecil ia menetap di sana bersama kedua orang tuanya.
Kantor Berita RMOL Sumsel mencoba mendatangi kediaman orang tua Erlan, sayangnya rumah tersebut terlihat sepi dan ditinggal karena pemakaman jenazah Erlan dilakukan di pemakaman Kamboja II, Tegal Rejo, Tanjung Enim.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, semasa hidupnya korban merupakan pribadi pendiam, pekerja keras dan memiliki budi pekerti yang baik.
Di usianya yang masih tergolong muda dirinya tidak pernah gengsi untuk mengerjakan banyak hal (upahan) demi mencukupi kebutuhan keluarga, hingga akhirnya Erlan menikah dan menetap di Tanjung Enim bersama istri dan mertuanya di Tegal Rejo.
Kaget, tidak pernah terbayangkan sebelumnya, kalimat inilah yang pertama diucapkan oleh pamannya Erlan, Hasan (65) wajahnya menggariskan banyak kesedihan, di katup matanya terbayang bagaimana Erlan muda di mata keluarga adalah pribadi yang baik dan satun terhadap keluarga dan masyarakat sekitar.
Pamannya yang bertahun hidup bertetanggaan dengan Erlan, sejenak menceritakan bagaimana Erlan kecil dulu merupakan pekerja keras, ia kerap membantu siapa saja, ada rasa kehilangan yang begitu dalam di matanya saat kantor berita RMOL Sumsel mencoba menggali lebih jauh tentang keseharian Erlan, Selasa (23/5) di kediamannya.
Dikatakan Hasan, Erlan merupakan anak kedua dari pasangan Hasbi dan Hermala Dewi, semenjak dirinya menikah, Erlan sudah tidak tinggal lagi dengan keluarganya namun pindah ikut bersama istri dan mertuanya.
"Begitu menerima kabar tentang kecelakaan itu, saya gemetar istri saya merasakan kesedihan yang sama, rasa tidak percaya, apalagi mertua laki-lakinya saat ini masih sangat terpukul atas kepergian Erlan," ujarnya lirih.
Sejak menikah, Erlan ikut mertuanya bekerja bangunan, begitulah sehari-harinya Erlan di Tanjung Enim, bisa dikatakan Erlan ini penopang keluarga karena di sana perempuan semua selain Erlan dan Mertua Laki-lakinya.
"Saya terakhir bertemu kurang lebih dua minggu lalu, tidak ada firasat apa-apa," katanya.
Hal yang membuat pihaknya lebih luka dan sedih, kata dia, ketika melihat anak korban yang masih berusia sekitar 4 bulan, Erlan sudah menikah dan dikarunia seorang anak laki-laki.
Tentu siapapun takkan mampu membayangkan bagaimana luka di hati istri dan keluarganya, di usianya yang masih muda, sementara banyak nyawa bergantung padanya Erlan harus pergi lebih dulu.
"Dengan keadaan yang begini, tentunya kami keluarga berharap kepada pihak yang bertanggungjawab, agar benar-benar melakukan tanggungjawab sebagaimana mestinya, karena Erlan ini meninggalkan seorang istri dan anak yang masih berusia 4 bulan," harapnya.
Lebih jauh dirinya belum mengetahui apakah pihak keluarga sudah mendapatkan uluran tangan ataukah belum, hanya saja semua yang terlibat harus bertanggung jawab.
“Kalau bisa kepada pihak yang berwenang, angkutan Batu Bara ini ke depan bisa ditertibkan, agar kejadian serupa tidak terulang di kemudian hari," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya,satu unit dump truk pengangkut batubara dengan plat nomor BG 8130 LH mengalami rem blong hingga menabrak enam mobil serta satu motor di jalan lintas Baturaja -Muara Enim Desa Tanjung Buhuk kecamatan Lawang kidul Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan, Senin (22/5) malam.
Akibatnya, satu orang pengendara motor bernama Erlan Sentosa (20) tewas di tempat.
- Desakan Warga Dikabulkan, Izin Dispensasi Angkutan Batubara PT DBU Tak Diperpanjang
- Operasional PT ASL Dihentikan Sementara, Diduga Penyebab Pencemaran Sungai Lubai yang Tewaskan Ribuan Ikan
- Muara Enim Tak Mau 'Instan', Kirim Putra-Putri Asli di STQH ke-28