Sistem pertahanan udara di ibukota Uni Emirat Arab (UEA), Abu Dhabi, kembali diaktifkan. Sedikitnya empat ledakan hebat terdengar oleh warga.
- Indonesia Teken Kerja Sama Industri Pertahanan dengan UEA
- Tiga Orang Tewas dalam Ledakan Tiga Truk Tanker di Abu Dhabi
- Lewis Hamilton Masih Kecewa Dengan Hasil Balap F1 Abu Dhabi 2021
Baca Juga
Serangan terjadi pada Senin pagi (24/1) waktu setempat. Dari rekaman di tempat kejadian, tampak sistem pertahanan udara berhasil mencegat target musuh.
Dimuat Sputnik, setidaknya salah satu target yang diserang oleh jaringan Pertahanan Udara Patriot diyakini adalah UAV yang dilengkapi dengan alat peledak improvisasi.
Otoritas kemudian menghentikan sementara layanan lalu lintas udara di daerah sekitar.
Serangan ini berselang sepekan setelah serangkaian serangan mematikan di Abu Dhabi yang menewaskan tiga orang.
Pekan lalu, Houthi dilaporkan meluncurkan serangkaian serangan bermusuhan menggunakan rudal jelajah, rudal balistik, dan pesawat tak berawak yang menargetkan fasilitas minyak UEA di dekat Pangkalan Udara Al-Dhafra.
Tidak semua roket dicegat sistem pertahanan udara.
Insiden tersebut membuat Kementerian Dalam Negeri UEA mengumumkan larangan terbang semua drone komersial dan pesawat olahraga ringan.
Kementerian memperingatkan, mereka yang ditemukan melanggar perintah akan menghadapi hukuman, termasuk penjara hingga 3 tahun dan denda hingga 27 ribu dolar AS.
- Modal Positif Jelang Piala Asia U23, Garuda Muda Kalahkan UEA di Laga Uji Coba
- UEA Kirim Bantuan Militer Untuk Chad
- UEA Bakal Punya Kereta Api Mewah yang menghubungkan Abu Dhabi, Dubai, dan Oman