Kembalinya Suriah ke Liga Arab tidak serta merta mendapatkan penerimaan hangat dari semua anggota. Seperti halnya ketika Emir Qatar Tamim bin Hamad al-Thani yang meninggalkan lokasi sebelum Presiden Suriah Bashar al-Assad berbicara.
- Pemilik Empat Shio Ini Diramalkan Bakal Beruntung di 2022
- Perancis Tak Akan Akui Pemerintahan Baru Afghanistan
- Tegas, Polri Akan Tindak Pelanggaran dan Penyimpangan Karantina
Baca Juga
Menurut seorang pejabat Arab, Al Thani telah meninggalkan Jeddah, Arab Saudi sebelum Assad berpidato di KTT Liga Arab pada Jumat (19/5). Emir Qatar itu juga tidak menggelar pertemuan bilateral atau memberikan pidato. Alih-alih, kehadirannya disebut sebagai kunjungan kehormatan.
Dimuat SOHR, pada bulan ini pemerintah Qatar mengatakan tidak akan menormalkan hubungan dengan Suriah di bawah pemerintahan Assad. Kendati begitu hal ini tidak akan menjadi hambatan untuk reintegrasi Suriah ke Liga Arab.
Pada 2018 silam, Al Thani menyebut Assad sebagai penjahat perang. Label serupa juga diberikan oleh sejumlah warga Suriah kepada Assad di wilayah utara yang dikuasai pemberontak.
Kehadiran Assad di KTT adalah momen simbolis untuk menyegel reintegrasi Suriah ke dalam kelompok Arab setelah diskors dan diisolasi oleh sebagian besar wilayah selama lebih dari satu dekade.
- Mudik Lebaran Lewat Sumsel, Ini Titik Kemacetan yang Harus Diketahui
- Melihat Ramuan Herbal Ala Kirana untuk Isoman di Palembang, Bisa Pesan Antar
- PBB Sebut 2,5 Ton Uranium Dilaporkan Hilang dari Situs Nuklir Libya