Situasi perkembangan penanganan Covid-19 di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) dilaporkan mengalami peningkatan kasus pasca lebaran Idul Fitri 1442 Hijriah. Dinas Kesehatan Sumsel mendata, rata-rata penambahan kasus mencapai 140 per hari, lebih tinggi dibandingkan tahun lalu.
- Baksos Peduli Dampak Covid-19 Kapolda Sumsel Jangkau Gang Kecil
- Demi Game Online di Warnet, Pemuda di Palembang Nekat Curi Kotak Amal
- Buron Kasus Curanmor Didor Polisi
Baca Juga
“Jika dilihat dari penambahannya ini merupakan dampak pasca Lebaran. Sebab, kalau kita perkirakan memang dampaknya 5-7 minggu setelah itu,” kata Kabid P2P Dinkes Sumsel, Ferry Yanuar saat dibincangi di Kantor Gubernur Sumsel, Rabu (16/6).
Ferry menuturkan, pihaknya masih mewaspadai potensi penambahan kasus sepekan ke depan. “Prediksinya masih terus bertambah. Kita masih waspadai itu,” terangnya.
Dijelaskannya, mobilitas masyarakat yang cukup tinggi selama perayaan Lebaran menjadi penyebab tingginya kasus Covid-19 akhir-akhir ini. Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro yang telah berjalan cukup ampuh untuk menangkal penambahan kasus.
“Kalau di Sumsel, sudah didirikan pos-pos yang ada di desa ataupun kelurahan. Tinggal dimaksimalkan lagi,” ujarnya.
Adapun proses penanganan di rumah sakit juga terus ditingkatkan. Selain itu, pihaknya juga telah meminta Puskesmas di seluruh wilayah untuk mengawasi proses isolasi mandiri yang dilakukan masyarakat.
“Penanganan saat ini terus ditingkatkan. Sehingga jumlah kasus aktif bisa ditekan,” imbuh dia.
- Baksos Peduli Dampak Covid-19 Kapolda Sumsel Jangkau Gang Kecil
- Demi Game Online di Warnet, Pemuda di Palembang Nekat Curi Kotak Amal
- Buron Kasus Curanmor Didor Polisi