Dukung Transisi Kendaraan Listrik, PLN Sudah Bangun 114 Unit SPKLU

Salah satu Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang dibangun PLN. (ist/rmolsumsel.id)
Salah satu Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang dibangun PLN. (ist/rmolsumsel.id)

Pengguna kendaraan listrik di Indonesia kian ramai. Sebagai bentuk dukungan, PT PLN (Persero) telah membangun sebanyak 114 unit Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang tersebar di seluruh Indonesia.


“Sebanyak 114 SPKLU di seluruh Indonesia sudah dipasang dan digunakan,” kata Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN Bob Saril saat peresmian dua unit Stasiun di Kantor Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan, Selasa (4/1).

Bob menerangkan, transisi dari kendaraan bahan bakar minyak ke kendaraan listrik merupakan bentuk komitmen pemerintah mencanangkan Net Zero Emision di 2026. PLN terus mempermudah pengguna kendaraan listrik. Selain pembangunan SPKLU, pemilik kendaraan listri juga diberikan keringanan pasang baru dan tambah daya di rumah.

“Untuk tambah daya, bayarnya hanya Rp150.000, yang biasanya sampai 4,8 juta. Dan kita juga melakukan pemasangan home charging. Waktu pemasangan itu, tambah dayanya gratis. Selain itu, dalam pemakaian sehari-hari diskon 30% untuk pemakaian jam 10 malam hingga jam 5 pagi," ujar Bob.

Menurutnya, biaya bahan bakar kendaraan listrik jauh lebih murah ketimbang kendaraan minyak. Bob menerangkan untuk jarak 10 km, kendaraan listrik hanya membutuhkan Rp1.100. Ini lebih murah dibanding pengeluaran mobil berbahan bakar minyak sebesar Rp9.000 untuk jarak yang sama.

“Kedepannya masyarakat didorong agar menggunakan kendaraan listrik. Baik motor maupun mobil listrik,” bebernya.

Sementara itu, Direktur Pembinaan Pengusahaan Ketenagalistrikan Ida Nuryatin Finahari, saat ini program penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) terus diperluas. Terutama di lingkungan pemerintahan. “Penyediaan infrastruktur SPKLU ini dibutuhkan terutama di kantor pemerintah maupun swasta,” tandasnya.