Untuk mendukung pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua. Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) kini telah menyelesaikan penataan Kampung Harapan. Pembangunan tersebut menghabiskan total biaya mencapai Rp211,7 miliar yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
- Pencairan Bonus PON Molor Lagi, Atlet Sumsel Siap Hengkang ke Provinsi Lain?
- Kronologi Terlambatnya Bonus Atlet Sumsel Peraih Medali PON XX dan Peparnas XVI
- Ternyata Bukan Hanya Sumsel, Keterlambatan Bonus PON juga Dialami Lampung
Baca Juga
Wakil Menteri PUPR, John Wempi Wetipo mengatakan penataan ini dilakukan di kawasan pembangunan venue Aquatic dan ISTORA Papua Bangkit di Kampung Harapan, Distrik Sentani Timur dan arena Cricket dan Lapangan Hockey (Indoor dan Outdoor) di Kampung Doyo Baru, Distrik Waibu.
Dia mengaku saat ini progres seluruh pekerjaan penataan tersebut telah selesai 100 persen dan siap untuk mendukung pelaksanaan PON Papua yang akan digelar pada 2 hingga 15 Oktober mendatang. Total biaya penataan sebesar Rp211,7 miliar bersumber dari APBN yang di antaranya digunakan untuk pembangunan jalan penghubung antar venue, area parkir, ruang terbuka hijau, pedestrian, dan lansekap.
"Pentaan kawasan olahraga Kampung Harapan seluas 28,7 hektare ini dimulai sejak Januari 2020 lalu dengan kontraktor PT Pembangunan Perumahan Tbk," katanya dalam keterangan tertulis, Minggu (29/8).
Di lokasi ini juga dibangun sejumlah fasilitas pendukung seperti lapangan latihan/pemanasan, zona aman stadion, dan area parkir berkapasitas 123 unit bus, 1.059 unit mobil, dan 678 unit kendaraan.
Sementara untuk penataan kawasan Doyo Baru sudah mulai dikerjakan oleh kontraktor pelaksana PT Cahaya Bina Karya sejak kontrak per 4 Desember 2019. Sama dengan kawasan olahraga Kampung Harapan, di kawasan Doyo Baru juga dilakukan penataan di antaranya jalan penghubung antar venue, area parkir, ruang terbuka hijau, pedestrian, area aman setiap venue, dan lansekap.
Selain penataan kawasan olahraga, Kementerian PUPR juga sudah menyelesaikan paket pekerjaan pembangunan drainase dan sistem sanitasi. Nilai kontrak pembangunan drainase sebesar Rp 4,8 miliar sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari pengendalian banjir untuk menghindari terjadinya genangan dan memperpanjang usia layanan jalan penghubung dan arena olahraga. Untuk sistem sanitasi anggarannya Rp6,3 miliar berupa pembangunan toilet permanen dan toilet mobile serta kendaraan tinja.
Dia berharap, pengelolaan infrastruktur PON Papua yang telah selesai dibangun ini akan lebih baik lagi jika melibatkan pemuda Papua karena merekalah generasi penerus yang akan mewarisi infrastruktur yang sudah dibangun. "Aset dengan nilai investasi yang sangat mahal harus bisa dimanfaatkan dan dikelola oleh pemuda Papua demi mengukir prestasi olahraga nasional di Timur Indonesia," tutupnya.
- Pencairan Bonus Atlet Jelang Lebaran, Bagindo: Seremonial Pembayaran Hak yang Terlambat
- Pencairan Bonus PON Molor Lagi, Atlet Sumsel Siap Hengkang ke Provinsi Lain?
- Pesenam Sumsel Gagal Berangkat ke SEA Games Vietnam