Perhimpunan Penyuluh Pertanian Indonesia (Perhiptani) Sumatera Selatan siap mendukung para petani, Dinas Pertanian dan pemerintah dengan berbagai program unggulan yang ada dan tidak menggunakan APBD/APBN.
- Lurah dan Kades di Muara Enim Harus Lebih Peka dengan Kondisi Warganya
- Kemarau Panjang, Wisata Bendungan Watervang Lubuklinggau Alami Kekeringan
- Bapenda Palembang Bakal Terapkan Tarif Minimum Pajak Hiburan
Baca Juga
Itu diungkapkan Ketua DPW Perhiptani Sumsel, Listoyo usai mengukuhkan Wakil Walikota Lubuklinggau H Sulaiman Kohar sebagai Ketua Dewan Pimpinan Daerah Perhiptani Kota Lubuklinggau di Auditorium Sinema Lt.5 Gedung Pemkot Lubuklinggau.
"Program 2023 unggulan tidak menggunakan APBD/APBN, Perhiptani akan bekerja dengan pihak swasta dengan kontrak sudah ditanda tangani 1.000 ton produksi jagung," jelas Listoyo.
Menurutnya, diharapkan nantinya kerjasama tersebut dapat menguntungkan para petani. Serta dapat meningkatkan kesejahteraan para petani.
"Perhiptani ini siap mendukung para petani, Dinas Pertanian dan juga Pemerintah Kota Lubuklinggau secara umum dengan berbagai program-program unggulan 2023," timpalnya lagi.
Dalam kesempatan itu, Wakil Walikota Lubullinggau H Sulaiman Kohar mengatakan saat ini di Kota Lubulinggau telah memiliki empat balai penyuluhan pertanian yakni Kelurahan Rahma, Taba Pingin, Petanang dan Kayu Ara. Ke empat balai penyuluhan pertanian itu siap bekerja secara maksimal
"Para petani paling dekat dengan para penyuluh pertanian. Semoga apa yang menjadi masalah petani dapat terselesaikan," jelasnya.
Wawako menambahkan, penyuluh mendampingi petani agar menjadi petani yang berkualitas dan sejahtera. "Mohon doa agar dapat melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab, tulus dan ikhlas," ujarnya.
Sementara itu Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Pemkot Lubuklinggau H Kahlan Bahar menjelaskan Lubuklinggau memiliki kelompok tani yang tersebar di seluruh kelurahan termasuk 4 balai penyuluhan pertanian.
"Ada juga 49 orang pendamping penyuluh, 31 orang dari pendamping provinsi serta 5 orang Pekerja Harian Lepas (PHL)," bebernya.
Kahlan menjelaskan, saat ini sektor pertanian masih merupakan salah satu tulang punggung sumber pendapatan pemerintah.
"Maka dari itu, para penyuluh ini diharapkan menjadi pelopor petani berkualitas, produksi yang maksimal dan mensejahterakan para petani nantinya," pungkasnya.