Dukungan agar ganja dilegalkan untuk kepentingan medis kembali datang dari kalangan ulama. Meskipun, para ulama tetap mengingatkan pemerintah untuk melakukan kajian lebih dalam soal ganja untuk medis ini.
- Legalisasi Ganja untuk Medis Dapat Dukungan dari PCNU Pangandaran
- Soal Wacana Legalisasi Ganja, Ini Pendapat IDI Palembang
- Minta Fatwa MUI, Wapres Ma'ruf Amin: Ganja Dilarang tapi Ada Pengecualian
Baca Juga
Menurut Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh, Tgk Faisal Ali alias Lem Faisal, fatwa terkait penggunaan ganja ini sebenarnya telah dikeluarkan sejak 1993.
"Bahwa fatwa tentang legalisasi penggunaan ganja, khususnya untuk medis, sudah ada sejak tahun 1993," jelas Lem Faisal, seperti yang diwartakan Kantor Berita RMOLAceh, Sabtu (2/7).
Lem Faisal menambahkan, dalam ilmu fiqih, penggunaan ganja dibenarkan untuk alasan medis. Namun hal ini perlu dikaji lebih dalam agar penggunaannya tepat sasaran dan tidak menimbulkan masalah di kemudian hari.
Ia bahkan menegaskan legalisasi ganja diperlukan. Namun pemerintah harus berhati-hati sebelum melegalkan konsumsi ganja untuk medis ini agar tidak dipergunakan untuk keperluan di luar urusan medis.
Ganja jangan hanya dikotakkan dalam urusan halal atau haram, ucap Lem Faisal. Ganja juga harus dibahas dalam konteks manfaat dan mudarat.
Karena itu, perlu sejumlah tolak ukur untuk memastikan penggunaan ganja di dunia kesehatan tidak menimbulkan masalah lain di kemudian hari.
- BPJS Kesehatan dan Kejaksaan OKI Berkolaborasi Pastikan Kepatuhan Badan Usaha
- BPJS Kesehatan Hadirkan Layanan BPJS Keliling untuk Permudah Akses di Palembang
- Petugas PAM Pemilu di Pagar Alam Jalani Pemeriksaan Kesehatan