Dua pasar tradisional di Palembang terpaksa mengurangi dan menghentikan pasokan minyak curah. Hal ini menyusul adanya kebijakan larangan penjualan minyak curah yang berlaku per 1 Januari 2022.
Berdasarkan penelusuran Kantor Berita RMOLSumsel, Senin (2/12). Kedua pasar tersebut yakni Pasar 16 Ilir dan Pasar 26 Ilir.
Pemilik Toko Sembako di Pasar 16 Ilir, Afang mengatakan, toko yang dirintisnya selama 10 tahun ini mampu menghabiskan minyak curah hingga 3 ton perhari. Namun, sejak adanya informasi larangan tersebut hanya mampu menghabiskan minyak curah kurang dari satu ton perhari. Pasalnya, konsumen yang datang rata-rata mulai membeli minyak kemasan yang literan.
"Habis satu ton perhari itu sudah bersyukur. Jadi sekarang kami harus mengurangi pasokan minyak curah ini," katanya saat ditemui.
Saat ini, dia mengaku permintaan minyak kemasan mulai meningkat. Karena itu, dia pun lebih memilih melakukan penambahan pasokan minyak goreng kemasan di toko nya dibandingkan minyak curah. "Sekarang memang masih ada minyak curah tapi paling pembelinya pedagang eceran dan gorengan saja," pungkasnya.
Sementara itu, di Pasar 26 Ilir Soak Bato terlihat para pedagang sudah tidak menyediakan pasokan minyak curah, dan beralih ke penjualan minyak kemasan. "Kalau di pasar ini memang yang curah gak ada, ada yang kemasan," terangnya saat dihubungi melalui pesan WhatsApp.
Dia mengatakan bahwa hal tersebut menyesuaikan dengan permintaan pembeli yang telah banyak beralih ke minyak kemasan. "Pembeli sekarang sudah mulai melirik minyak kemasan," tutupnya.
Untuk diketahui, kebijakan larangan penjualan minyak goreng curah ini langsung dikeluarkan Kementrian Perdagangan (Kemendag) RI, yang tujuannya untuk melindungi kesehatan masyarakat, sekaligus membuat harga minyak goreng lebih terkendali. Kebijakan ini mulai diberlakukan per 1 Januari 2022.
- AXA Mandiri Resmikan Kantor dan Customer Care Centre Baru di Palembang
- Pasar 16 Ilir dan BKB Akan Ditata Ulang, Pemkot Palembang Siapkan CCTV dan Pos Terpadu
- Polisi Gelar Olah TKP Kasus Penganiayaan Wanita di Palembang, Korban Sebut Sudah Sering Dapat Ancaman Pelaku