Dua kasus Gagal Ginjal Akut Pada Anak (GGAPA) kembali muncul. Satu kasus meninggal dunia dan satu orang saat ini dalam perawatan di RSCM Jakarta.
- Butuh Penanganan Khusus, Vaksin Pfizer Diprioritaskan Digunakan di Jabodetabek
- Kasus Aktif Covid-19 di Palembang Kembali Meningkat, Sentuh Angka 1.031 Kasus
- UNICEF Kirim 55.000 Dosis Vaksi Campak dan Rubella ke Libya
Baca Juga
Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PKS Kurniasih Mufidayati menyebut munculnya kembali dua kasus GGAPA alarm keras bagi semua pihak setelah nihil sejak November 2022.
Ia menagih keseriusan yang dijanjikan pemerintah untuk menangani kasus ini agar tidak terulang.
Kurniasih menegaskan bahwa satu pasien balita meninggal dunia setelah mengonsumsi salah satu obat sirup penurun panas yang sebelumnya sudah masuk daftar aman dikonsumsi oleh BPOM. Sementara pasien kedua yang masih dirawat juga memiliki riwayat mengonsumsi obat sirup penurun panas secara mandiri.
"Menurut laporan pasien demam tanggal 25 Januari diberikan obat sirup penurun panas yang masuk merek aman oleh BPOM lalu tanggal 1 Februari pasien meninggal dunia. Gejalanya sangat mirip dengan kasus-kasus sebelumnya dan berlangsung cepat. Harus segera diinvestigasi," ungkap Kurniasih, Senin (6/2).
Kurniasih meminta BPOM benar-benar serius melakukan investigasi jika memang ternyata benar pasien mengonsumsi obat-obatan sirup yang sudah masuk daftar aman oleh BPOM.
"Maka jika benar mengonsumsi obat yang masuk daftar aman BPOM, kita minta pertanggungjawaban dari BPOM untuk kembali memastikan apakah semua obat yang beredar di pasaran itu benar-benar aman? Tolong, ini menyangkut nyawa anak-anak, bukan main-main," tegas Kurniasih.
- PKS Klaim Kemenangan di 10 Pilkada Serentak Sumsel
- Sesalkan Sikap KPK di Kasus Sahbirin Noor, DPR: Katanya Berani Jujur Hebat?
- Soal Cetak 3 Juta Lahan Baru, Legislator PKS Usul Petani Milineal Digaji Minimal Rp5 Juta