Sebanyak dua hektare lahan gambut di Desa Parit Kecamatan Indralaya Utara, Kabupaten Ogan Ilir, Senin siang (21/6), dilalap api. Dua unit helikopter waterbombing dikerahkan petugas untuk melakukan pemadaman. Tidak hanya itu, pemadaman juga dilakukan oleh puluhan petugas melalui darat.
- Kebakaran Hutan Landa Korea Selatan, Empat Tewas Ratusan Mengungsi
- Sidang Gugatan Kabut Asap, Saksi Beberkan Kerugian Dampak dari Karhutla di Konsesi Perusahaan Grup Sinar Mas
- Menko Polkam: Pemerintah Tambah Desk Baru untuk Kebakaran Hutan dan TPPO
Baca Juga
Kabid Penanganan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel, Ansori mengatakan, kebakaran terjadi di lahan yang memiliki tipologi gambut. Proses pemadaman berlangsung sekitar 3,5 jam.
“Kami kerahkan tim udara dan darat. Sebab, lokasi berada cukup jauh untuk dijangkau tim darat. Sehingga harus mengerahkan heli waterbombing agar tidak sampai meluas,” kata Ansori saat dihubungi Kantor Berita RMOLSumsel, Senin (21/6)
Ansori menuturkan, kondisi lahan di Sumsel saat ini sebagian telah mengalami kekeringan. Berdasarkan prediksi BMKG, musim kemarau di Sumsel sudah dimulai. Hanya saja, potensi hujan masih sering terjadi.
“Sehingga, sebagian lahan tetap dalam kondisi basah. Bahkan, potensi hujan prediksinya masih bisa terjadi hingga September mendatang,” terangnya.
Sejauh ini, petugas di lapangan terus bersiaga menghadapi serangan api yang sewaktu-waktu bisa terjadi. Untuk bantuan helikopter, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah menyerahkan bantuan sebanyak tiga unit helikopter. Satu unit helikopter patroli dan dua unit lainnya waterbombing.
“Tambahan helikopter nantinya bisa saja diajukan jika eskalasi kebakaran hutan di Sumsel mengalami peningkatan,” katanya.
- Kebakaran Hutan Landa Korea Selatan, Empat Tewas Ratusan Mengungsi
- Sidang Gugatan Kabut Asap, Saksi Beberkan Kerugian Dampak dari Karhutla di Konsesi Perusahaan Grup Sinar Mas
- BPBD Sumsel Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir di Lubuk Keliat Ogan Ilir