Sejumlah korporasi perusahaan besar di Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan belum tergerak secara masive dalam membantu masyarakat dampak banjir bandang yang terjadi pada 9 Maret lalu.
- Swarna Dwipa Sumsel Gemilang Merugi Lagi di 2024, DPRD Sumsel Minta Pemprov Beri Perhatian Khusus
- DPRD Sumsel Pertanyakan Dana Cadangan dan Kekosongan Direksi Bank SumselBabel
- DPRD Sumsel Bakal Panggil PT Pusri Terkait Kecelakaan Kerja yang Tewaskan Pekerja
Baca Juga
Hal itu diungkapkan anggota DPRD Sumsel dari Fraksi Hanura-Perindo, Alfrenzi Panggarbesi. Menurutnya perusahaan besar di Lahat tidak tergerak untuk menurunkan alat beratnya dalam membuka akses jalan yang tertimbun tanah di sejumlah wilayah terdampak banjir bandang.
Padahal banyak aktivitas dari perusahan besar yang sebagian besar begerak di bidang pertambangan batu bara di bumi Seganti Setungguan. "Kalau kita minta alat berat saja, itu penambang-penambang ribuan alat berat mereka tetapi ini rasanya belum sampai ke desa-desa,” katanya dalam rapat paripurna DPRD Sumsel dengan agenda penyampaian hasil reses 10 Dapil di Sumsel, Senin (20/3).
Dia mengatakan, kalau perusahan-perusahaan ini punya kepedulian maka sangat cepat dilakukan tanggap darurat di Lahat dengan membuka jalan tertimbun tanah oleh banjir diseluruh kecamatan Lahat.
"Laporan yang kami terima dari BPPD Sumsel banjir bandang di Lahat melanda di 14 kecamatan dan 25 desa, artinya ini sudah cukup meluas. Untuk itu pentingnya akselerasi bantuan-bantuan kepada masyarakat umum, selain itu ribuan hektar sawah gagal panen dan banyak infastruktur baik jalan dan jembatan yang rusak," katanya.
"Maka dari itu perusahaan besar yang ada di Lahat jangan hanya diam saja melihat bencana ini, berikan akselerasi jangan sampai masyarakat menunggu kapan bantuan-bantuan ini sampai," tambahnya.
Hal senada juga diungkapkan, anggota Fraksi Partai Golkar DPRD Sumatera Selatan (Sumsel) David Hadrianto Al Jufri dia mengatakan jangan sampai orang yang dapat kayanya di kabupaten Lahat, tapi kami sebagai warga Lahat dapat getahnya dengan banjirnya.
"Kami mohon penegasan kepada Pemerintah provinsi kedepan agar dapat menganggarkan baik penahan erosi di Sungai Lematang, maupun di sungai-sungai lainnya yang ada di Lahat," pungkasnya.
- Pelaku Pembunuhan Kontraktor di Lubuklinggau Ditangkap di Purwokerto, Satu Orang Masih DPO
- Swarna Dwipa Sumsel Gemilang Merugi Lagi di 2024, DPRD Sumsel Minta Pemprov Beri Perhatian Khusus
- DPRD Sumsel Pertanyakan Dana Cadangan dan Kekosongan Direksi Bank SumselBabel