Wakil Ketua Komisi III DPRD Sumatera Selatan (Sumsel), M. Nasir, menyatakan bahwa saat ini pihaknya tengah berkonsentrasi pada peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
- Digadang Jadi Pimpinan DPRD Sumsel, Begini Komentar Ilyas Panji Alam
- Ancam Keselamatan Pengendara, Wakil Ketua DPRD Sumsel Soroti Tingginya Rumput di Jalan Provinsi
- Wakil Ketua DPRD Provinsi Sumsel Terima Aspirasi FKDSS
Baca Juga
PAD Sumsel bersumber dari pajak daerah, retribusi daerah, serta pendapatan yang diperoleh dari Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2022.
"BUMD yang ada di Pemprov Sumsel saat ini berjumlah 11, di antaranya Bank Sumsel Babel, Sumsel Energi Gemilang, Jakabaring Sport City, PT SMS, PT Tirta Sriwijaya Mandiri, Swarna Dwipa, PT Jamkrida, dan Bank BPR," ungkap Nasir, Rabu (5/3/2025).
Politisi Partai Golkar ini menegaskan bahwa pihaknya akan terus mengawasi dan mendorong BUMD untuk meningkatkan kontribusinya terhadap PAD.
"Kami fokus meningkatkan PAD dari potensi yang dimiliki oleh masing-masing BUMD," katanya.
Salah satu aspek penting yang sedang menjadi perhatian adalah Partisipasi Interest (PI), sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 37 Tahun 2016. PI merupakan hak, kewajiban, dan kepentingan kontraktor dalam pengelolaan minyak dan gas bumi (migas). PI juga diartikan sebagai proporsi kepemilikan produksi dan eksplorasi atas suatu wilayah kerja migas.
"Partisipasi Interest adalah kewenangan pemerintah daerah melalui BUMD untuk mengelola 10% dari eksplorasi dan eksploitasi migas yang ada di Sumatera Selatan. Potensinya sangat besar, dan saat ini kami berupaya memaksimalkan kinerja BUMD, khususnya Sumsel Energi Gemilang," jelas Nasir.
Pada 24 Januari lalu, pihaknya telah mengadakan rapat dengar pendapat dengan berbagai pihak terkait, termasuk Kepala Dinas ESDM, Kepala Biro Perekonomian, SKK Migas, Direktur Sumsel Energi Gemilang, serta 15 vendor yang mengelola migas di Sumsel, seperti Medco Energi, Pertamina, dan Pertamina Jambi Merang.
Saat ini, Sumsel Energi Gemilang baru menyumbang dividen PAD sebesar Rp 6 miliar. "Harapan kami ke depan, jumlah ini bisa meningkat hingga 10 kali lipat atau lebih, menjadi Rp 50 miliar hingga Rp 100 miliar," ujar Nasir.
Secara keseluruhan, kontribusi BUMD terhadap PAD masih bervariasi. "BUMD yang memberikan dividen terbaik sejauh ini adalah Bank Sumsel Babel, Jamkrida, dan Sumsel Energi Gemilang," tambahnya.
Menurut Nasir, dengan optimalisasi PI, PAD dari sektor migas bisa meningkat hingga Rp 100 miliar. Terlebih, wilayah tambang potensial seperti Blok Jambi Merang memiliki sumber daya yang sangat besar.
"Kami sebagai lembaga pengawas berperan memberikan dorongan dan motivasi. Jika kinerja mereka kurang efektif atau efisien, kami akan memberikan evaluasi dan masukan. Tahun 2025 ini tidak ada tambahan penyertaan modal bagi BUMD," tegasnya.
Kendala utama dalam pemanfaatan migas daerah, menurut Nasir, adalah kompleksitas prosedur kontrak. "Untuk bisa memperoleh hak pengelolaan PI, Sumsel Energi Gemilang harus memenuhi berbagai persyaratan teknis yang cukup banyak, sebagaimana disampaikan oleh Kepala Dinas ESDM. Ada sekitar delapan tahapan yang harus dipenuhi," katanya.
Nasir juga menjelaskan bahwa berdasarkan PP Nomor 54 Tahun 2017, BUMD terbagi menjadi dua jenis, yaitu BUMD yang seluruh sahamnya dimiliki oleh pemerintah daerah serta Perusahaan Perseroan Daerah (Perseroda), di mana minimal 51% sahamnya harus dimiliki oleh pemerintah daerah dan sisanya dapat dimiliki oleh swasta atau perorangan.
"Dalam pola kerja sama Partisipasi Interest, Perseroda harus membentuk anak perusahaan yang seluruh sahamnya dimiliki pemerintah daerah. Hal ini bertujuan agar seluruh pendapatan dari anak perusahaan tersebut dapat langsung disetorkan ke kas daerah," ungkapnya.
Dengan adanya keterlibatan pihak swasta dalam struktur Perseroda, diharapkan dapat meningkatkan investasi dan pengelolaan usaha secara lebih optimal.
"Kami berharap dengan kerja sama yang baik antara pemerintah daerah, BUMD, dan pihak swasta, optimalisasi PAD dapat terwujud untuk kemajuan Sumatera Selatan," tutup Nasir.
- Swarna Dwipa Sumsel Gemilang Merugi Lagi di 2024, DPRD Sumsel Minta Pemprov Beri Perhatian Khusus
- DPRD Sumsel Pertanyakan Dana Cadangan dan Kekosongan Direksi Bank SumselBabel
- DPRD Sumsel Bakal Panggil PT Pusri Terkait Kecelakaan Kerja yang Tewaskan Pekerja