Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) meradang setelah mendapatkan kabar adanya seorang ibu hamil beserta anaknya yang hendak dilahirkan tewas lantaran tidak mendapatkan perawatan di Puskesmas Pauh.
- Empat Lawang Dekati Target Vaksinasi Polio, 46,4% Anak Sudah Divaksin
- Puluhan Tahun Warga Menanti, Apriyadi Realisasikan Puskesmas Megah di Pedesaan Babat Supat
- Hadapi Mudik Lebaran, 55 Rumah Sakit dan 278 Puskesmas di Sumsel Siaga 24 Jam
Baca Juga
Ketua DPRD Muratara Efriansyah mengaku sangat menyayangkan atas oknum bidan dan perawat Puskesmas Pauh yang memilih tidur dibandingkan mengambil tindakan terhadap pasien yang hendak melahirkan.
“Ini mencoreng nama baik Kabupaten Muratara.Sangat disayangkan sekali atas ulah oknum Bidan tersebut, karena tidak mesti harus menelantarkan pasien yang mengakibatkan meninggal dunia,"sesalnya. Senin (29/5).
Ia berharap kepada Dinas Kesehatan (Dinkes) Muratara maupun seluruh Puskesmas yang ada harus berbenah lagi dan jangan sampai hal ini terulang kembali.
"Harus berbenah lagi, jangan sampai terulang kembali. Kemudian dengan adanya kejadian tersebut bisa menghilangkan rasa kepercayaan masyarakat untuk berobat ke Puskesmas,”ujarnya.
Ia meminta kepada instansi terkait dalam hal ini Dinkes Muratara untuk memanggil oknum Bidan itu dan harus diberikan sanksi tegas.
"Harus dipanggil dan berikan sanksi tegas kepada oknum Bidan tersebut. Agar bisa menjadi pembelajaran untuk pegawai yang ada di Puskesmas. Supaya tidak terulang lagi kejadian ini,”tegasnya.
- Empat Lawang Dekati Target Vaksinasi Polio, 46,4% Anak Sudah Divaksin
- Puluhan Tahun Warga Menanti, Apriyadi Realisasikan Puskesmas Megah di Pedesaan Babat Supat
- Hadapi Mudik Lebaran, 55 Rumah Sakit dan 278 Puskesmas di Sumsel Siaga 24 Jam