Pesepakbola Tunisa meninggal dunia usai membakar dirinya sendiri di depan kantor kepolisian dalam aksi protes yang ia sebut sebagai ketidakadilan.
- Diduga Depresi Ditinggal Ibu Meninggal, Pemuda di Lubuklinggau Bakar Diri hingga Tewas
- Protes Menentang Pemakaman Kenegaraan Shinzo Abe, Seorang Pria di Jepang Lakukan Bakar Diri
Baca Juga
Pria berusia 35 tahun yang diidentifikasi sebagai Nizar Issawi, merekam aksinya melalui video langsung di Facebook, dengan mengatakan bahwa polisi telah menuduhnya melakukan terorisme hanya karena ia mengajukan pengaduan terhadap seorang pedagang pisang.
Pedagang pisang itu melanggar hukum, menjual pisang dengan harga lebih tinggi dari harga yang ditetapkan pemerintah. Namun, polisi malah menuduhnya melakukan terorisme dan melibatkannya dalam kasus yang tidak ada kaitan dengan dirinya.
"Orang-orang, lihat mereka, mereka bersikap tidak adil terhadap saya," kata Issawi dalam video itu, sambil menunjuk ke kantor polisi di kota Haffuz, provinsi Kairouan.
"Bagaimana perselisihan tentang penjualan pisang membuat saya dikenai tuduhan terorisme?" tambahnya, yang dimuat Middle East Eye, Jumat (14/4).
Sebelum Issawi benar-benar membakar diri, banyak masyarakat Tunisia yang berdiri dan memohon padanya untuk tidak melakukan aksi itu.
"Terorisme atas pisang. Ini dia. Hari ini adalah hari terakhir saya berbicara dalam hidup saya. Saya akan menjadi hakim dan terdakwa. Saya, Nizar Issawi, menghukum mati diri saya sendiri dengan cara dibakar, dilaksanakan hari ini," katanya, sambil membakar diri.
Atas insiden tersebut ia menderita luka bakar tingkat tiga dan dipindahkan ke rumah sakit, sebelum akhirnya meninggal dunia pada Kamis (13/4). Kematiannya lantas memicu kemarahan dan aksi protes di wilayah setempat, dengan kepolisian membubarkan demonstran menggunakan gas air mata.
Sejauh ini pemerintah Tunisia sendiri belum mengomentari kasus pembakaran diri mantan atletnya yang bermain untuk tim profesional papan atas Union Sportive Monastirienne ini.
- Diduga Depresi Ditinggal Ibu Meninggal, Pemuda di Lubuklinggau Bakar Diri hingga Tewas
- FKPT Ajak Siswa Muara Enim Jadi Agen Pencegahan Radikalisme
- Kepala BNPT: Sepanjang Tahun 2023 Tidak Ada Serangan Teror dengan Kekerasan