Belasan rumah warga di Kota Bogor dilaporkan mengalami kerusakan akibat diterjang angin kencang dan tertimpa pohon tumbang.
- Meski Curah Hujan di Sumatera Selatan Diprediksi Menurun, Warga Diminta Waspada Bencana Hidrometeorologi
- Masuk Musim Penghujan, DPRD Sumsel Minta Daerah Rawan Bencana Untuk Waspada
- Dihantam Banjir dan Tanah Longsor, Lumajang Tetapkan Status Tanggap Darurat
Baca Juga
Laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor, setidaknya ada 11 unit rumah rusak, dengan rincian rusak berat 6 unit, rusak sedang 4 dan rusak ringan 1.
Sedangkan kerusakan lain terjadi pada 2 unit tempat usaha dan 1 fasilitas pendidikan.
"BPBD setempat menyebutkan 19 KK atau 54 jiwa terdampak akibat fenomena hidrometeorologi basah ini. Tidak ada laporan korban jiwa dan warga luka-luka akibat bencana tersebut," kata Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Rabu (26/1).
Angin kencang dirasakan warga di sejumlah kelurahan yang tersebar tiga kecamatan, yaitu di Kelurahan Cibadak, Kedung Badak, Sukaresmi, Sukadamai, Kencana dan Kebon Pedes (Kecamatan Tanah Sareal), Kelurahan Curug (Bogor Barat) dan Kelurahan Ciparigi, Kedung Halang dan Cibuluh (Bogor Utara).
Melihat peringatan dini cuaca di Jawa Barat, hujan disertai petir atau kilat serta angin kencang masih berpeluang terjadi di wilayah tersebut pada hari ini dan esok, Kamis (27/1).
"Pada hari ini, Kota Bogor terpantau berawan hingga hujan ringan di siang hingga sore hari," kata Muhari dikutip dari Kantor Berita Politik RMOL.
BNPB mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk waspada terhadap bencana hidrometeorologi basah, seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor dan angin kencang, khususnya di puncak musim hujan pada Januari hingga Februari nanti.
- PLN Palembang Tanggapi Cepat Gangguan Listrik Akibat Cuaca Ekstrem
- Cuaca Ekstrem Berpotensi Picu Bencana, BPBD Muba Imbau Warga Waspada
- PLN dan UCI Kolaborasi Bangun SPKLU Center Ultra Fast Charging di Tol Jagorawi